SUMMARY
Sebuah keluarga kecil diserang oleh sosok misterius. Membuat sang ayah menjadi aneh dan berubah menjadi sesuatu yang tidak dapat dikenali lagi.
Jenis Film | Horor |
Produser | Ryan Gosling, Jason Blum |
Sutradara | Leigh Whannell |
Skenario | Leigh Whannell, Corbett Tuck, Rebecca Angelo, Lauren Schuker |
Pemeran | Christopher Abbott, Julia Garner, Matilda Firth |
Rilisan | Blumhouse Productions |
- 15 Januari 2025
- 103 Menit
- 17+
Bagaimana sebuah keluarga mampu melewati teror dari manusia serigala yang terjadi sepanjang malam? Selamat menikmati kengerian film Wolf Man (2025) dan apakah reboot klasik dari The Wolf Man (1941) ini akan menuai sukses?Â
Blake (Christopher Abbott), seorang pria San Francisco dan istrinya yang ambisius, Charlotte (Julia Garner) bersama putri mereka yang masih kecil, Ginger (Matilda Firth) harus menghadapi teror misterius.Â
Ini dimulai dari saat Blake mewarisi rumah masa kecilnya yang berada di pedalaman Oregon setelah ayahnya menghilang secara misterius. Dalam kondisi pernikahannya yang retak, Blake membawa keluarganya ke rumah tersebut untuk beristirahat dari kehidupan kota.
Namun, setibanya di sana, mereka diserang oleh makhluk tak terlihat yang meneror mereka sepanjang malam. Seiring berjalannya waktu, Blake mulai mengalami transformasi mengerikan menjadi sosok manusia serigala.
Charlotte pun harus menghadapi keputusan sulit untuk melindungi keluarganya dari bahaya yang ada di dalam dan di luar rumah.
Mitologi manusia serigala
Film Wolf Man menawarkan kisah klasik monster legendaris dengan sentuhan modern yang gelap dan penuh ketegangan. Alur cerita yang dikembangkan Leigh Whannell terasa segar, meskipun tetap mempertahankan elemen-elemen ikonik dari mitologi manusia serigala.
Baca juga:Â Review Film Den of Thieves 2 Pantera, Misi Perampokan Berlian
Whannell, yang dikenal lewat film The Invisible Man (2020), kembali menggabungkan horor supranatural dengan tema psikologis dan isu sosial yang relevan.
Alur film dibangun dengan tempo lambat di awal, memberi ruang bagi pengembangan karakter Blake dan dinamika keluarganya.
Namun, ketika misteri mulai terkuak dan transformasi Blake dimulai, film bergerak cepat menuju klimaks yang menegangkan. Perpaduan antara horor psikologis dan adegan gore memberikan sensasi mencekam yang membuat penonton tidak bisa berpaling.
Transformasi Blake menjadi manusia serigala merupakan salah satu sorotan utama film ini. Proses perubahan tersebut dilakukan dengan efek praktis yang mengesankan, mengingatkan pada karya-karya klasik seperti An American Werewolf in London.
Whannell menggabungkan unsur horor dengan realitas yang relevan, terutama dalam masa pasca-pandemi. Film ini menyiratkan pesan tentang ketidakberdayaan manusia menghadapi kondisi fisik yang memburuk, serta bagaimana penyakit dapat memengaruhi hubungan keluarga dan kehidupan sehari-hari.
Wolf Man (2025) berhasil menghidupkan kembali kisah klasik manusia serigala dengan pendekatan modern yang lebih gelap dan intens. Leigh Whannell membuktikan bahwa ia adalah salah satu sutradara horor terbaik saat ini, dengan kemampuannya menggabungkan ketakutan supranatural dengan isu-isu manusiawi yang relevan.
Dengan penampilan luar biasa dari para pemain, efek visual yang memukau, dan cerita yang penuh ketegangan, Wolf Man adalah film horor yang wajib ditonton bagi para penggemar genre ini. Film ini tidak hanya memberikan sensasi menakutkan, tetapi juga menyajikan cerita emosional yang menyentuh tentang keluarga, kehilangan, dan perjuangan melawan kegelapan dalam diri sendiri.
Review overview
Summary
7