Tak selamanya si kecil selalu berperilaku manis sesuai harapan orangtua. Dalam perkembangannya, menjadi  hal jamak ketika suatu saat anak memiliki sikap keras kepala dan cepat marah.

Hal itu kerap kali dianggap orangtua bahwa anak seakan sengaja membuat ayah dan ibunya marah, tapi sebenarnya tidak demikian. Sikap keras kepala ataupun cepat marah menjadi sebuah tahap kemajuan anak menuju kemandirian.

Nah, dalam menghadapi situasi itu, orangtua perlu banyak sabar dan rasa humor. Selain berbekal dua hal itu, situs web Mayo Clinic menuturkan sejumlah siasat jitu yang perlu dicoba.

  • Jangan terlalu serius atau terlalu dimasukkan ke dalam hati semua hal negatif anak.
  • Jangan menghukum anak karena mengatakan tidak.
  • Beri anak pilihan, misalnya ketika memakaikan baju. “Kamu mau pakai celana pendek merah atau hijau?” Membiarkannya memilih otomatis memberikan rasa bebas dan kendali baru.
  • Beri anak waktu transisi antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Contohnya jika anak sedang bersenang-senang di taman bermain, tetapi sudah waktunya pulang, berikan saran untuk dapat bermain 10 menit lagi, lalu pulang.
  • Jangan terlalu banyak aturan.
  • Hindari menggunakan kata tidak. Akan tetapi larangan itu bisa dijabarkan dengan pendekatan kalimat yang persuasif. [AJG]

foto: shutterstock

noted: siasat hadapi anak keras kepala