Kemacetan sudah jadi lagu lama di kota besar semacam Jakarta. Ditambah pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan raya, mudah dipahami kalau antrean kendaraan menjadi semakin mengular. Hal tersebut menuntut pengguna jalan mengatur siasat agar bisa memangkas waktu perjalanan dan lebih cepat sampai di tempat tujuan.

Beberapa waktu lalu, Castrol Magnatec Stop-Start Index 2014 memosisikan Jakarta sebagai kota dengan lalu lintas terburuk berdasarkan jumlah berhenti-jalan (stop-start) setiap mobil dalam setahun. Data dari indeks tersebut menunjukkan bahwa setiap mobil di Jakarta rata-rata mengalami 33.240 kali proses berhenti-jalan per tahun karena terjebak kemacetan.

Dari sisi idling time, Jakarta mendapatkan angka 27,22 persen. Yang artinya, dalam setiap perjalanan, seorang pengemudi rata-rata menghabiskan 27,22 persen waktunya untuk berhenti.

GPS
Global positioning system (GPS) merupakan sistem navigasi berbasis satelit. Di dalam dunia otomotif, GPS digunakan untuk membantu pengemudi mencari alamat maupun mengetahui posisi tertentu. Seiring perkembangan teknologi, GPS sudah banyak yang langsung tersemat pada head unit (HU) sistem audio kendaraan.

Indeks tersebut tentu sudah cukup menggambarkan kondisi lalu lintas di Jakarta. Hal tersebut menuntut pengguna jalan, dalam hal ini pengemudi mobil, mengatur siasat antara lain dengan mengakses informasi seputar kondisi lalu lintas.

Selain radio yang secara rutin menginformasikan kondisi lalu lintas di beberapa lokasi, pengemudi bisa mendapat informasi lewat beberapa situs web, media sosial, atau aplikasi yang bisa diunduh gratis di telepon pintar.

Lewat situs, kita mengakses lewatmana.com untuk melihat secara langsung kondisi lalu lintas yang direkam dengan CCTV. Rekaman tersebut bisa dilihat dalam format video maupun gambar diam (image) yang diperbaharui dalam rentang beberapa menit. Lewatmana.com diintegrasikan dengan akun media sosial Twitter @lewatmana.

Infolalulintas.com dengan akun @infoll bisa jadi sumber informasi alternatif. Ini adalah layanan laporan lalu lintas real time dari kota-kota besar di Indonesia yang disampaikan pengguna aktif di Twitter.

Aplikasi

Selain akun media sosial, pengguna telepon pintar bisa mengunduh aplikasi gratis, salah satunya Sygic. Aplikasi tersebut bisa memberikan informasi lokasi serta navigasi. Menariknya, perangkat lunak ini bisa diakses dalam posisi offline.

Ada pula Waze yang popularitasnya semakin meroket. Kepopuleran itu bisa dimaklumi lantaran ini adalah aplikasi yang mampu menampilkan kondisi lalu lintas secara real time. Banyak digunakan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Waze yang menyebut dirinya sebagai social GPS mengumpulkan data kondisi lalu lintas dari para pengguna.

Hanya dengan menyalakan aplikasi tersebut di ponsel pintar, posisi dan kecepatan kendaraan akan diproses untuk memetakan kondisi lalu lintas. Semakin banyak Waze yang dioperasikan, semakin luas dan akurat informasi yang dipaparkan.

Selain menampilkan arus lalu lintas yang diwakili warna-warna, pengguna Waze bisa mendapatkan informasi lain seperti kecelakaan. Sekilas, Waze serupa dengan peranti GPS yang terlebih dahulu hadir. Aplikasi ini pun bisa menuntun kita menuju lokasi tujuan. Menariknya, Waze bisa memberikan alternatif jalan dan memberikan perhitungan waktu tempuh.

Mengiringi kebutuhan akan informasi lalu lintas, aplikasi-aplikasi lain pun tumbuh. Seperti Zohib Messenger, aplikasi mobile messaging yang kanal-kanal di dalamnya bisa memberikan informasi seputar kondisi lalu lintas. Dengan perkembangan tersebut, diharapkan pengguna jalan bisa menentukan jalur yang paling cepat menuju tempat tujuan. [ASP]

noted: siasat cepat sampai tujuan