Hati-hati berlaku sembrono, bisa-bisa berakhir konyol. Itulah yang dialami sekelompok anak muda yang sedang mengisi liburan musim panas. Ternyata liburan mereka harus berakhir mengenaskan karena menjadi mangsa hiu.
Nat (Holly Earl) beserta teman-temannya sedang menikmati akhir pekan yang menyenangkan di tepi pantai. Sebelum pulang, mereka ingin melakukan satu kegilaan terakhir ketika menemukan ada dua jetski tertambat di dergama. Mereka “meminjamnya” lalu berlomba menuju tengah laut.
Kedua jetski dipacu sejadi-jadinya. Namun, akibat berlaku sembrono, kedua jetski bertubrukan yang membuat kelima penumpang terpental.
Nahas mulai menyapa. Setelah terpental dan ada yang terluka, salah satu jetski tenggelam. Satu jetski tersisa tidak mungkin menampung lima orang. Lebih celaka lagi, jetski yang tersisa ternyata tidak mau menyala. Maka, terdamparlah mereka di tengah lautan.
Ketika mereka mengira bahwa itu sudah menjadi puncak kesialan, ternyata hal yang lebih buruk sudah menanti. Seekor hiu menghampiri dan menghadirkan teror pada akhir liburan seru mereka.
Teror hiu
Sejak Jaws (1975), teror hiu sudah banyak difilmkan. Film sejenis ini menjadi tontonan kontras, karena di satu sisi menggambarkan suasana pantai dan liburan musim panas yang semarak, sedang di sisi lain bahayanya teror hiu yang mengintai.
Shark Bait pun masih mengandalkan formula yang sama. Nyaris tidak ada hal baru yang ditawarkan. Mulai dari sekawanan anak muda yang kurang pengalaman tapi sok tahu, minum minuman beralkohol, melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan berakhir dengan kesialan.
Formula ini boleh jadi sudah berulang kali digunakan. Meski hampir tidak ada kejutan dan sudah dapat diperkirakan, toh film ini masih tetap mampu menghadirkan teror dan ketegangan.
Para pemeran yang bukan nama-nama besar tampil cukup apik. Selain teror, ternyata ada bumbu-bumbu lain dari hubungan pertemanan mereka yang justru mencuat di tengah situasi terjepit di tengah laut.
Di tengah teror alam, sifat asli seseorang akan muncul. Yang tadinya di seorang jagoan boleh jadi mengkeret. Sementara itu, yang tadinya tidak diperhitungkan dan dianggap lemah, ternyata bisa jadi yang terkuat dan punya nyali besar.
Demikian pula, akan terlihat siapa yang berjiwa besar dan rela berkorban dan siapa yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau rugi.
Hiburan
Shark Bait adalah tipikal film yang hanya ditonton sebagai hiburan. Jangan berharap hal-hal yang lebih daripada keseruan dan teror.
Berbicara tentang teror pun Shark Bait terasa lamban. Di awal, film lebih banyak berkisah tentang kenaifan anak muda dan konflik di antara mereka. Teror sesungguhnya pelan-pelan muncul seiring kehadiran sang hewan bersirip.
Meski demikian, secara umum Shark Bait tetap menyenangkan ditonton. Dari satu adegan ke adegan lain, intensitas teror terus meningkat hingga klimaksnya.
Pada akhirnya, pesan yang tersisa setelah selesai menonton film ini, jangan pernah berlaku sembrono, meskipun masih muda dan belum berpengalaman. Kita tidak pernah tahu, kapan hal buruk akan terjadi.
Shark Bait sudah dapat dinikmati di layar bioskop Tanah Air. Segera tonton bagi Anda pengemar thriller dan teror hiu.
Review overview
Summary
7Shark Bait berkisah tentang lima anak muda yang menghabiskan liburan dengan hal-hal sembrono dan berakhir tragis menjadi mangsa hiu.