Semenjak pandemi, Nisa sering kali harus belajar di rumahnya di Kota Cimahi, Jawa Barat. Nisa juga tidak bisa bertemu, apalagi bermain dengan teman-temannya di sekolah. Seperti pada sore hari ini, Nisa mulai bosan. Ia lalu keluar kamar dan menghampiri mamanya.

“Ma, Nisa bosan, boleh enggak Nisa keluar rumah?” tanya Nisa pada Mama yang sedang menonton televisi.

“Untuk sementara, Nisa di rumah dahulu ya, kan masih pandemi. Jika tidak ada hal yang mendesak, lebih baik berdiam di rumah,” ucap Mama.

“Tapi Nisa bosan banget, main game terus,” rengek Nisa. Mamanya pun mengerti.

“Oh iya, Mama punya permainan seru, Nisa mau main enggak?” tawar Mamanya.

“Apa itu, Ma?” Nisa penasaran. Lalu Mama beranjak pergi menuju gudang mengambil sesuatu.

“Mama ingat punya ini. Ini permainan Mama sewaktu kecil. Untung masih tersimpan,” kata Mama sambil mengeluarkan sebuah papan kayu berwarna coklat beserta biji-biji kecil.

“Ini namanya congklak, Nisa. Permainan ini merupakan permainan tradisional dari Jawa. Dahulu, waktu kecil, Mama suka memainkannya dengan teman-teman.”

“Nisa kayanya pernah lihat deh, Ma, di sekolah. Tapi, belum pernah memainkannya,” tanggap Nisa.

“Nah, daripada Nisa bosan, mari, kita bermain congklak ini saja. Yuk, Mama ajarkan cara mainnya!”

Nisa mengangguk. Mama pun mulai mengajarkan Nisa cara bermain congklak. “Sebelumnya isi dulu tiap lubang dengan biji sebanyak 7 buah. Lubangnya itu ada 16, nah 2 lubang paling ujung, kita kosongkan untuk menaruh biji terakhir,” papar Mama.

“Lalu, nanti kita ambil semua biji dari lubang yang kita pilih, kemudian masukkan biji tersebut satu persatu, ke dalam lubang secara berurutan,” lanjut Mama sambil mencontohkan cara bermainnya. Nisa pun mengangguk tanda paham.

Setelah itu, mulailah Nisa bersama Mamanya bermain congklak. Mula-mula Nisa masih agak bingung. Namun, setelah bermain beberapa kali, Nisa mulai mahir. Akhirnya, Nisa malah bisa mengalahkan Mamanya.

Yeah, Nisa menang kali ini!” seru Nisa senang. Mamanya tersenyum.

“Seru juga ya, Ma, ternyata, permainan congklak ini,” kata Nisa.

“Dengan bermain permainan ini, kita jadi tahu salah satu permainan tradisional bangsa Indonesia, Nisa. Sekaligus kita juga melestarikan budaya bangsa kita,” jelas Mama. Nisa pun mengangguk.

“Ma, kalau sekolah sudah masuk lagi, Nisa mau mengajak teman-teman main congklak” ujar Nisa kemudian.

“Boleh banget, Nisa. Kalau kamu senang, nanti Mama ajarkan lagi permainan tradisional yang lainnya,” ucap Mama.

“Asyik,“ seru Nisa girang.

Hari ini, Mama sangat senang. Selain bisa mengenalkan Nisa permainan tradisional bangsa sendiri, kini, Nisa tidak bosan lagi di rumah.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Nabilla Niken
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita