Banyak cara menghias hunian. Salah satunya dengan teknik Oshibana dari Jepang. Teknik ini menjadi cara agar hiasan bunga segar mampu bertahan lebih lama menjadi dekorasi ruangan.

Sebab, biasanya pajangan bunga segar di atas meja atau sudut ruangan hanya berumur pendek. Pada hari ketiga bunga biasanya akan layu dan daun pun rontok.

Apa itu oshibana?

Dari namanya, kamu sudah bisa menebak, teknik oshibana berasal dari Jepang. Oshibana ini sedikit berbeda dengan ikebana.

Kalau ikebana sering dikenal sebagai seni merangkai bebungaan segar, sedangkan oshibana merupakan seni merangkai bunga dan dedaunan yang dikeringkan. Uniknya, cara yang diterapkan adalah dengan menekan. Yang menarik, meski telah melalui proses pengeringan, warna asli bunga biasanya masih terjaga.

Asal kata oshibana sebenarnya telah menggambarkan proses yang terjadi di dalamnya. Oshi artinya ditekan. Sementara itu, bana atau hana artinya bunga. Jadi, singkatnya oshibana bermakna bunga yang ditekan.

Khusus bunga rendah kadar air

seni merangkai bunga oshibanaMasyarakat Jepang dikenal sangat mencintai keindahan dan bebungaan. Ikebana dan oshibana adalah contohnya. Tujuan oshibana ini yaitu mengabadikan bunga dan dedaunan dalam berbagai benda agar keindahannya terus dapat dinikmati. Misalnya, sampul buku, pembatas buku, kartu ucapan, hingga hiasan dinding.

Namun, tidak semua jenis bunga dan dedaunan bisa dijadikan bahan oshibana. Bunga yang tidak bisa dipakai untuk kreasi ini adalah yang memiliki kadar air tinggi dan bunga bergetah. Contoh bunga bergetah adalah kamboja.

Kamu bisa memilih bunga-bunga yang mengandung kadar air rendah, seperti asoka, mawar, aster, dan bougenville. Bahkan, kamu bisa menggunakan bunga-bunga liar di tepi jalan atau bunga-bunga rumput untuk dijadikan bahan oshibana.

Dengan oshibana, kamu bisa menemukan rangkaian bunga yang mekar pada buku favorit, tatakan gelas atau cangkir, taplak, kartu ucapan, dan hiasan dinding lainnya. Tidak seperti ikebana yang hanya bertahan beberapa hari, oshibana jauh lebih awet. Karya ini bisa bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, asalkan proses pembuatannya tepat dan dirawat dengan baik.

Rumit dan butuh keterampilan

Oshibana sebenarnya lebih dari sekadar seni. Dalam proses pembuatannya dibutuhkan keterampilan.

Meskipun hasilnya cantik, harus diakui proses pembuatan oshibana ini tidak mudah. Untuk mendapatkan oshibana dengan tampilan apik, memerlukan ketelatenan, ketelitian, dan kesabaran tinggi.

Bayangkan saja, pembuatan oshibana bisa memakan waktu 5–10 hari. Meski demikian, perlengkapan untuk membuatnya tidak susah didapat. Di antaranya, kertas buram, plastik, kertas roti, dan busa.

Ketelitian, kesabaran, dan ketelatenan dibutuhkan karena proses pembuatannya cukup rumit. Jika tidak teliti atau ceroboh sedikit saja, oshibana akan gagal. Selain itu, warna-warna bunga menjadi hitam, dan bukan warna aslinya. Tentu saja hasilnya tidak indah.

Namun, bila gagal, kamu bisa mencobanya lagi agar hasilnya lebih baik. Dengan semakin sering membuatnya, kamu bisa semakin terlatih. Hasil kreasi oshibana ini bisa kamu jual sebagai pemasukan sampingan.