Pepe adalah seekor pesut yang berhabitat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pepe dan teman-temannya juga dikenal sebagai lumba-lumba air tawar dari Indonesia. Pepe mempunyai mata yang kecil dan dahi yang bundar.

Setiap harinya, Pepe bersama teman-temannya senang sekali berenang bersama di sepanjang sungai karena pesut mahakam seperti mereka adalah hewan yang senang hidup berkelompok.

Pepe senang mencari makan, seperti ikan-ikan kecil. Setiap beberapa lama sekali, Pepe akan menampakkan dirinya di darat untuk mengambil oksigen supaya tetap bisa bernapas.

Suatu hari, Pepe sedang berenang menyusuri sungai sendirian, tiba-tiba saja ia melihat jaring yang sedang dilempar ke arahnya. Karena panik, Pepe mencoba untuk pergi. Namun, terlambat. Jaring itu membuat Pepe tidak bisa bergerak sama sekali.

Pepe pun berteriak minta tolong. “Tolong! Tolong aku!”

“Suara apa itu?” tanya Baba, seekor pesut mahakam lainnya.

“Tidak tahu. Ayo kita coba ke sana,” ajak Momo.

Dua ekor pesut mahakam itu pun berenang bersama, mendekat ke tempat mereka mendengar ada suara minta tolong itu. Betapa kagetnya Baba dan Momo ketika ia melihat Pepe, sedang terjebak di dalam jaring!

“Baba, Momo, tolong bantu aku!” kata Pepe.

“Pepe terjebak di dalam jaring! Ayo, kita bantu dia!”

Baba, dan Momo mendekat pada Pepe yang sedang ketakutan itu. Dibantu oleh teman-temannya, Pepe pun berusaha melepaskan diri. Dengan giginya yang tajam, Pepe mencoba menggigit tali jaring itu hingga putus.

Baba dan Momo juga ikut membantu Pepe. Hingga akhirnya, berkat kerja sama tim yang baik, mereka berhasil memutuskan beberapa tali yang menghubungkan jaring itu sehingga Pepe akhirnya bisa terbebas.

“Terima kasih Baba, Momo. Kalau tidak ada kalian, bisa-bisa aku sudah mati kehabisan napas,” kata Pepe.

“Tidak apa-apa, Pepe. Sudah selayaknya kita saling membantu,” kata Baba.

“Betul. Jangan sampai ada saudara kita yang mati lagi. Lama-lama, kita bisa punah,” kata Momo dengan sedih.

Pepe juga ikut sedih mengingat kini spesiesnya juga sudah termasuk dalam hewan terancam punah di Indonesia. Jika kejadian yang tadi dialaminya terulang lagi, bisa-bisa ia dan teman-temannya akan punah.

“Jangan sedih, Pepe,” hibur Baba. “Kita bisa tolong-menolong supaya kita tidak punah!”

“Betul. Bersama-sama, kita pasti bisa,” kata Momo.

Sejak saat itu, Pepe, Baba, dan Momo berjanji agar mereka akan saling menolong sesama pesut mahakam yang terjebak dalam jaring supaya tidak punah. *

 

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur

Penulis: Audrey Regina
Ilustrasi: Regina Primalita
Penutur: Paman Gery (@paman_gery)