Genap 16 tahun sudah Seringai bersama menggebrak panggung-panggung musik cadas Indonesia. Setelah terakhir merilis album Taring pada 2012, kuartet metal ini sedang bersiap mengentakkan album baru. Sebagai bagian dari album ini, Seringai merilis single baru bertajuk “Selamanya”.

Aransemen “Selamanya” sebenarnya tidak berbeda dengan karya Seringai sebelumnya. Secara kualitas permainan dan musikalitas, Seringai tetaplah Seringai. Justru inilah kekuatan mereka, yaitu konsistensi. “Selamanya” bisa menjadi perkenalan bagi para pendengar baru, yaitu kaum milenial.

“Selamanya” dan lagu lain di album baru mereka ini dikabarkan masih tetap akan didominasi kritik sosial dan politik. Tema inilah yang masih dipertahankan oleh Seringai dari awal kemunculannya hingga sekarang.

“Selamanya” sudah bisa didengarkan secara digital di beberapa kanal layanan musik streaming. “Selamat tengah malam. Single pertama dari album studio terbaru kami yang segera rilis sudah bisa disimak via Apple Music, Spotify, Amazon,” tulis Seringai pada akun Instagram @seringai_official.

Di album ini, Seringai akan lebih inovatif. Mengutip wawancara drumer Edy Khemod dengan sebuah kantor berita, di album ini ada beberapa lagu yang mendapatkan perlakuan berbeda. Menurut Edy Khemod, ada lagu yang disisipi dialog percakapan dan featuring bersama musisi lainnya.

Album terbaru ini akan rilis pada bulan ini. Direncanakan akan terdapat 11 lagu dengan 1 lagu intro. Kritik sosial dan politik akan tetap menjadi tema yang diangkat. Sebelumnya, Seringai sudah merilis tiga album High Octane Rock (2004), Serigala Militia (2007), dan Taring (2012). [*/VTO]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 3 Juli 2018