Awas, ini bukan soal catur. Ini sebuah suku bernama Suku Sekak yang merupakan salah satu suku laut di wilayah perairan Asia Tenggara. Suku laut lain yang terkenal adalah Suku Bajo di perairan Sulawesi dan Sumatera, serta suku Moken di sekitar perairan Myanmar.

Suku Sekak dikenal sebagai “ahli laut”. Di masa lalu, pekerjaan mereka adalah memandu kapal-kapal yang melewati perairan Bangka Belitung (Babel). Pesisir Babel yang berlumpur di masa itu membuat kapal membutuhkan peran juru seberang yang menguasai perairan setempat. Selain sebagai pemandu kapal, kebanyakan orang Sekak berprofesi sebagai nelayan.

Namun, keberadaan satu dari tiga kelompok besar suku laut di Asia Tenggara ini terancam punah. Secara kuantitas dan kualitas, eksistensi mereka terancam punah. Populasi yang kian merosot disertai semakin sedikitnya orang Sekak yang paham adat istiadat sendiri. Generasi muda Sekak kini tidak lagi bisa berbahasa Sekak.

Perkampungan orang Sekak asli tinggal tersisa di beberapa tempat di Bangka Belitung. Jumlah mereka diperkirakan tersisa 120 keluarga saja. Di Bangka, orang Sekak tercatat tinggal di Kuto Panji, Jebu Laut, Kudinpar, Lepar, dan Pongok. Sementara di Belitung, orang Sekak tinggal di Juru Seberang, Kampung Baru, dan Gantung.

Hidup orang Sekak menjadi salah satu destinasi wisata budaya Anda di kawasan Bangka Belitung yang akan memperkaya batin Anda tentang budaya negeri ini.

Destinasi Wisata

Selain kehidupan sosial suku Sekak, provinsi ke-31 ini menyediakan destinasi wisata lain mulai dari wisata bahari, alam, budaya, sejarah, hingga kuliner. Obyek wisata yang paling dominan adalah pantai.

Anda bisa menghabiskan hari di Pantai Matras di Bangka, dengan hamparan pasir putihnya sepanjang 3 kilometer. Destinasi lainnya adalah Pantai Romodong, Pantai Penyusuk, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Air Anyir, Pantai Tanjung Berikat, dan Pantai Parai.

Sementara itu, di Belitung, Pantai Tanjung Tinggi menjadi destinasi wajib. Lansekap bebatuan besar memenuhi pantai tertata indah. Pantai inilah yang menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi. Destinasi lainnya di Belitung adalah Pantai Tanjung Kelayang,

Selain itu, terdapat lokasi bersejarah, Bukit Menumbing dan Wisma Ranggam di Kota Mentok, Bangka Barat. Tempat ini pernah dijadikan tempat pengasingan sejumlah pemimpin Indonesia oleh Belanda, seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Haji Agus Salim, serta tokoh lainnya. Untuk kuliner, ragam pilihan makanan tersedia, seperti sop gangan, pantiaw, lakso, dan mi Belitung.

Akses menuju Bangka Belitung terbilang mudah. Terdapat belasan penerbangan per hari dari Jakarta menuju Kota Pangkalpinang di Bangka. Sementara itu, dari Jakarta ke Tanjungpandan, Belitung terdapat 8 penerbangan per hari. Akses dari Bangka menuju Belitung atau sebaliknya, dapat menggunakan kapal laut atau pesawat.

Mudah dan nyaman bukan berwisata ke pulau indah ini? Segera masukkan Bangka Belitung dalam daftar liburan Anda. (Litbang Kompas/Yan Syahrial, disadur dari Tulisan iPad edisi Jendela Indonesia “Sekak”, 15 Desember 2012)

 

Obyek Wisata Bangka Belitun

  • Wisma Ranggam

Bangunan cagar budaya. Dahulu dikenal dengan sebutan Pesanggrahan Mentok, terletak di Kelurahan Sungai Daeng, 5 kilometer dari Kota Mentok, ibu kota Bangka Barat. Dibangun pada 1890, ini merupakan tempat pengasingan sejumlah pemimpin Indonesia pada masa Belanda, antara lain Ir Soekarno, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Haji Agus Salim.

  • Pantai Romodong

Berada di daerah Belinyu, Bangka Utara, sekitar 77 kilometer dari Sungailiat. Di pantai ini, wisatawan dapat melihat terbenamnya matahari.

  • Pantai Penyusuk

Terletak di sisi utara Pulau Bangka, lebih kurang 6 kilometer dari Pantai Romodong. Pantai ini dihiasi tebaran batu alam berukuran besar dan kecil.

  • Pantai Tanjung Pesona

Terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat, 9 kilometer dari Kota Sungailiat. Pantai ini mempunyai panorama laut lepas di atas tanjung dengan bebatuan besar.

  • Pantai Matras

Pantai landai berpasir putih halus sepanjang 3 kiloemeter dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alam. Terletak di Desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat.

  • Pantai Air Anyir

Terletak di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak lebih kurang 15 kilometer dari Kota Sungailiat.

 

Kuliner Belitung:

  • Sop Gangan

Sop gangan adalah masakan ikan dengan kuah berwarna kuning dan berbumbu pedas. Cita rasanya tergantung pada jenis ikan yang digunakan. Yang paling banyak adalah ikan-ikan yang ditemukan di Belitung, seperti ikan ketarap, ikan libam, atau baronang, ikan kakap merah, dan ikan bulat.

  • Kue Rentak

Lebih dikenal dengan nama kue sagu. Merupakan penganan khas Kota Pangkalpinang. Terbuat dari sagu, gula, dan sebagainya, camilan ini klop disajikan dengan secangkir kopi atau susu. Pada saat Lebaran, kue rentak selalu ada di setiap rumah masyarakat.

  • Pantiaw

Merupakan penganan ringan berkarbohidrat tinggi karena dibuat dari tepung beras. Pantiaw dapat dijumpai di toko oleh-oleh dan warung-warung kecil masyarakat Pangkalpinang.

  • Lakso

Seperti halnya pantiaw, lakso juga merupakan makanan yang sangat favorit di Kota Pangkalpinang. Penganan yang terbuat dari beras dan sagu ini mengandung nilai gizi yang tinggi.

  • Mi Belitung

Merupakan mi kuning yang disiram kuah udang dan ditaburi bakwan udang, irisan timun, potongan kentang rebus, udang rebus, emping melinjo, dan tauge. Aroma kaldunya yang berbau udang sangat menggugah selera.

noted: sekak riwayat penguasa laut bangka belitung