Beberapa waktu lalu, biaya parkir di Jakarta dikabarkan akan dinaikkan tinggi. Jelas ini menimbulkan banyak komentar. Namun, tahukah kamu bagaimana sistem lahan parkir dibuat? Inilah sekelumit sejarah penciptaan lahan parkir di dunia.

Di kota metropolitan, keberadaan lahan parkir sangatlah penting untuk mendukung lalu lintas. Sebab, kamu tidak bisa sembarangan saja memarkir kendaraan. Untuk melihat kenapa dan kapan lahan parkir diciptakan, mari kilas balik ke era 1400-an di Amerika.

Sejarah parkir dimulai sejak zaman koboi. Saat itu, orang-orang sudah mengenal kereta kuda dan kuda sebagai transportasi yang umum. Oleh karena itu, tuntutan untuk lahan parkir muncul. Mereka membutuhkan lahan parkir untuk menautkan tali kekang kudanya. Saat “diparkir” kuda-kuda itu pun berdiri berjejer. Sama seperti parkir modern saat ini yang berjajar.

Karena meledaknya permintaan kendaraan bermotor pada akhir abad 1800-an, kebutuhan lahan parkir pun juga meningkat. Permintaan ini semakin bertambah besar kala Henry Ford berhasil menemukan sistem jalur perakitan untuk pabrik mobil. Produksi mobil pun meledak.

parkir diagonal
Parkir diagonal. Foto : Unsplash

Namun, kala itu, ukuran mobil sangatlah besar. Oleh karena itu, agar mengefisiensikan lahan, mobil yang diparkir harus silang atau diagonal. Cara parkir seperti ini membuat parkir menjadi lebih rapi, tetapi kebutuhan lahannya harus sangat besar.

Baca juga : 

Parkir bertingkat

Ramp parkir spiral
Spiral ramp. Foto : Pexels
Parkir dengan sistem ramp pertama kali diperkenalkan pada 1918. Sistem ini memperlihatkan lantai dengan desain split-level. Sistem ini untuk memaksimalkan jumlah kendaraan yang dapat diparkir dalam lahan terbatas. Desain lahan parkir pun terus berkembang dengan muncullah desain parkir yang disebut double helix, dengan dua jalanan berbentuk spiral untuk naik turun mobil.

Pada tahun tersebut, pemilik kendaraan tidak diperkenankan untuk memarkir sendiri kendaraannya. Ada staf khusus untuk memarkirkan kendaraannya. Ada juga yang menyediakan lahan parkir untuk perempuan untuk memberikan keamanan.

Sejarah parkir mendapatkan sentuhan teknologi pada 1935. Pada tahun itu, konsep meteran parkir diperkenalkan di Oklahoma, Amerika Serikat. Model awal meteran parkir ini menggunakan uang logam, kemudian menggunakan tuas pemutar untuk menjalankan alat, dan tanda untuk menunjukkan habisnya waktu parkir.

Meteran jarum ini terus dipakai hingga 1980, yang kemudian berganti menjadi digital. Versi teranyar ini menggunakan papan ketik untuk memasukkan angka pada layar. Meteran model digital ini memungkinkan tarif parkir bisa disesuaikan berdasarkan jam dan hari. Pembayarannya pun bisa menggunakan lebih dari satu keping uang logam.

Mengutip dari NPR, baru pada 1950-an, Amerika Serikat mengalami ledakan konstruksi parkir. Karena pada waktu itu, pemerintah mengizinkan parkir dengan jangka waktu lebih lama. Hal ini untuk mengakomodasi orang yang bekerja dan belanja di pusat kota. Sejarah parkir berubah dengan mulai banyaknya konstruksi gedung parkir.

Parkir modern

Inovasi perparkiran terus dilakukan. Karena lahan yang semakin terbatas, lahan parkir mulai dikembangkan di bawah tanah. Inovasi parkir yang terus berkembang ini memungkinkan pemilik bisnis atau properti bisa memberikan layanan untuk lebih banyak orang.

Parkir masa kini pun telah berkembang sangat jauh, dari parkir diagonal, vertikal, kemudian muncul sistem parkir paralel. Tentu saja, karena perkembangan sistem parkir ini, syarat untuk bisa mendapatkan surat izin menyetir semakin bertambah, salah satunya memarkir kendaraan.

Teknologi parkir masa kini
Parkir dengan teknologi. Foto : Pixabay

Saat ini, sistem parkir sudah sangat maju. Gedung khusus parkir mobil tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga charger listrik untuk mobil listrik. Ada juga pengembangan aplikasi parkir untuk membantu orang mencari parkir yang kosong. Demikianlah sejarah parkir di dunia yang juga mulai diadaptasi di Indonesia hingga saat ini.