Bayangkan betapa merepotkannya jika saat ini kita tidak memiliki kulkas. Makanan jadi mudah busuk sehingga kita tak bisa menyimpannya dalam waktu lama. Persis karena perannya mengawetkan bahan makanan inilah, kulkas dianggap penemuan terpenting dalam sejarah makanan.

Pada awal 2012, Royal Society, suatu kelompok masyarakat yang menaruh perhatian pada sains di Inggris, mendaftar 20 penemuan terpenting dalam sejarah makanan. Di urutan pertama, tertera kulkas.

Sejak awal kehidupan manusia terus mempelajari cara bertahan hidup paling dasar, dengan makanan. Proses membuat makanan tahan lebih lama pun menjadi amat penting. Berbagai cara dicoba: mengasinkan, memanggang, mengeringkan, mengalengkan, dan sebagainya. Tidak ketinggalan, mendinginkannya.

Sebelum sistem mekanik lemari es diperkenalkan, orang mendinginkan makanan mereka dengan es dan salju, beberapa bahkan membawanya turun dari puncak gunung. Lubang-lubang dalam tanah pertama digali untuk menyimpan makanan bersama es, kemudian ditutupi dengan kayu atau ranting, untuk membuat makanan tetap awet.

Baca juga : 

sejarah kulkas-1

Penemuan lemari pendingin

Model pendingin buatan pertama diciptakan oleh William Cullen dari University of Glasgow pada 1748. Namun, percobaan yang dapat menciptakan sejumlah kecil es itu tidak dapat diaplikasikan secara praktis.

Pada 1805, penemu Amerika Oliver Evans mendesain lemari es. Selanjutnya, pada 1834 Jacob Perkins membuat mesin lemari es menggunakan sistem kompresi uap eter. Model ini tidak dianggap berhasil sampai John Gorrie menyusun model yang lebih efektif.

John Gorrie adalah dokter yang mengobati pasien yang menderita demam kuning. Dia menggunakan prinsip-prinsip dasar udara dingin untuk membantu pasien menstabilkan suhu tubuhnya dan beristirahat. Ia membangun unit pendingin untuk menciptakan ruangan berpendingin. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang sama, ia menghasilkan mesin berfungsi menyimpan makanan pada suhu dingin.

Proses pembuatan lemari es berkembang lebih pesat setelah Carl von Linden menemukan metode untuk meningkatkan proses pencairan gas pada 1876, kemudian mematenkannya. Pada waktu itu, amonia, sulfur dioksida, dan klorida metil digunakan untuk pendinginan. Penemuan ini mengawali produksi massal kulkas oleh beberapa perusahaan pada 1900-an. Namun, komposisi senyawa gas pendingin temuan Linden kemudian terbukti tidak aman dan menimbulkan banyak kecelakaan.

Senyawa gas internal yang digunakan dalam lemari es lalu beralih ke freon (CFC) karena merupakan unsur yang lebih stabil daripada senyawa eter. Sebagian besar kulkas terus menggunakan Freon sampai akhir abad ke-20, sebelum freon ditemukan merusak lapisan ozon dan memicu pemanasan global. Saat ini, freon digantikan hidrokarbon yang dianggap lebih ramah lingkungan.