Banyak orang sepakat jauh lebih sulit menahan rasa haus ketimbang lapar ketika sedang berpuasa. Tidak heran, ketika adzan Maghrib berkumandang kala Ramadhan, seteguk nabeez sebagai pelepas dahaga menjadi oase yang mampu menghapus rasa haus.

Berpuasa di bulan Ramadhan memang selalu menjadi ibadah yang senantiasa dirindukan umat Muslim. Lapar dan dahaga serta panas dan terik bukanlah hambatan untuk menjalankan puasa.

Ketika adzan Maghrib berkumandang, minuman segar pelepas dahaga selalu menjadi incaran. Lalu minuman seperti apa yang dapat membuat tubuh senantiasa bugar tanpa perlu merasakan dehidrasi?

Nabeez (Nabidh) merupakan salah satu minuman yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menyegarkan. Terlebih lagi minuman yang merupakan air rendaman (infused water) kurma atau kismis (raisins) ini adalah minuman yang biasa dikonsumsi Rasulullah Muhammad SAW.

Mudah dan sehat

Memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, cara pembuatannya pun terbilang mudah. Anda cukup merendam kurma atau kismis dalam air masak semalaman (dalam wadah yang bertutup) dan diminum keesokan hari.

Boleh dibilang nabeez merupakan tonik alkalizing yang memiliki kecenderungan untuk menghapus keasaman dari perut dan sistem pencernaan serta membantu menghilangkan limbah metabolik lainnya dari tubuh.

Manfaatnya bagi kesehatan pun sangat baik karena dipercaya dapat meningkatkan kesehatan pencernaan lantaran kaya akan serat (fiber) dan dapat memperkuat memori (ingatan) kita. Selain itu, minuman ini juga dipercaya dapat membantu fungsi limpa, hati, tenggorokan, dada dan prostat, dan sangat baik untuk laki-laki.

Selain itu, nabeez juga akan bermanfaat bagi pasien arthritis dan mencegah peningkatan kadar asam urat (gout). Nabeez juga dipercaya sebagai pemberi dan pemulih tenaga setelah puasa. Maklum saja, kurma juga pemberi zat besi yang sangat bagus, kaya pottassium yang penting untuk penjagaan jantung dan menstabilkan tekanan darah.

Masih berbahan dasar kurma, minuman yang terbuat dari kurma dan susu secara tradisional menjadi hidangan yang wajib ada untuk dikonsumsi setelah adzan Maghrib berkumandang. Bukan hanya tersaji sebagai minuman penyegar dan pelepasdahaga, seolah sudah menjadi tradisi di Timur Tengah kurma kering harus selalu tersedia saat berbuka puasa.

Kurma ini biasanya dimasukkan ke dalam susu semalaman. Mengonsumsi kurma diyakini sebagai bagian dari ajaran Nabi Muhammad, yang senantiasa membatalkan puasanya dengan mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil.

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Timur Tengah, terutama di Suriah, Palestina, dan Lebanon, tentunya sudah tidak asing lagi dengan Jallab yang terbilang cukup popular di sana.

Minuman ini dibuat dari kurma, molase anggur dan air mawar yang disajikan dengan banyak es ditaburi kacang pinus dan kismis pada bagian atasnya. Rasanya begitu segar dan menyejukkan. Sangat cocok diminum pada saat berbuka puasa. Penasaran dengan rasanya?