Benny (Austin Butler), seorang biker, duduk di bar, diintimidasi untuk melepas jaketnya yang memiliki logo klub motornya, Vandals. Benny menolak dengan tegas. Ini memicu pertikaian yang brutal. Benny adalah seorang anggota Vandals, klub motor yang sangat disegani.

Benny ikut menjadi bagian dalam perkembangan klub motor itu. Bersama sang pemimpin dan pendiri klub Johnny (Tom Hardy), Benny ikut membesarkan klub yang memiliki budaya dan nilai-nilai tersendiri dan menjadi pusat dari dinamika Vandals. Salah satu nilai itu adalah kebebasan yang harus diperjuangkan. Saat seseorang ingin berargumen, dia harus menantang sang pemimpin untuk bertarung. Pilihannya, “pisau atau pukulan?”

The Bikeriders
Adegan Tom Hardy dan Austin Butler

Namun dalam perjalanannya, seiring semakin besarnya klub motor itu, Johnny menemui masalah untuk mempertahankan nilai tersebut dan kesetiaan anggotanya yang terpengaruh akibat perkembangan zaman dan perang Vietnam. Benny pun berseteru dengan Johnny yang kemudian meninggalkan klub dan istrinya Kathy (Jodie Comer).

Selamat datang di Amerika era 1960-an, saat klub motor mulai bermunculan. Itulah sedikit alur cerita film The Bikeriders yang memberikan gambaran tentang dunia yang tersaji di sepanjang film. Diadaptasi dari buku fotografi ikonik karya Danny Lyon, film ini mengisahkan perjalanan klub motor Chicago Vandals dari tahun 1960-an hingga awal 1970-an.

Film ini mengikuti perjalanan Benny, Kathy, dan Johnny dalam mengarungi dunia subkultur biker yang keras dan penuh intrik. Dimulai dari awal yang sederhana sebagai klub balap, Vandals tumbuh menjadi kelompok yang lebih besar dan kompleks.

The Bikeriders
Jodie Comer dan Austin Butler menjadi pusat dari cerita film ini.

Baca juga: Review Film Bad Boys: Ride or Die, Aksi Duet Bandel Pulihkan Nama Baik

Visual Memukau, Lemah di Pengembangan Karakter

Disutradarai oleh Jeff Nichols, film ini berhasil membangkitkan sebuah era yang digambarkan dengan detail. Film ini menampilkan sebuah estetika visual yang memukau dengan performa akting dari ketiga bintangnya.

Sinematografi Adam Stone menangkap esensi tahun 1960-an dengan detail yang kaya, dari pencahayaan hingga framing yang terinspirasi oleh fotografi Danny Lyon. Setiap adegan terasa seperti foto hidup, dengan simbolisme kuat yang menonjol, seperti sepeda motor dan lingkungan bar yang ikonik. Gaya visual ini berhasil membawa penonton kembali ke masa lalu, menghidupkan era tersebut dengan penuh warna dan tekstur.

The Bikeriders
Visual memukau jadi kekuatan film ini

Butler berhasil menampilkan karakter Benny yang tenang, tetapi sebenarnya dia memiliki kelemahan yang tersimpan. Satu hal yang terasa alami adalah saat Butler menangis. Namun, penampilan Butler ini tidak bisa melepaskan diri dari perannya di Elvis. 

Jodie Comer yang berperan sebagai istri Butler dengan apik. Aksen berbicaranya sangat khas. Sedangkan, Tom Hardy sebagai Johnny berhasil menampilkan kompleksitas yang menarik, di mana seorang pemimpin yang percaya diri di awal, tetapi bimbang dan ragu di akhir.

Sayangnya, elemen dalam pengembangan karakternya kurang tergarap dengan mulus. Sepanjang film, penggambaran tentang dampak perang Vietnam tidak terlalu terlihat. Walaupun visual digarap sangat memukau, tetapi film terkesan sepi. Seluruh kota yang dilalui hanya seperti berisi para geng motor tersebut dan karakter di dalamnya.

Selain kurangnya pengembangan karakter pendukung, film ini juga sering kali terasa kehilangan fokus naratif, dengan plot yang terkesan melompat-lompat tanpa arah yang jelas.

Walaupun demikian, film ini tetap layak ditonton terutama bagi para penggemar motor, pegiat klub motor, dan penggemar serta pengeksplor budaya barat di masa lalu. kamu akan dimanjakan tentang pesona klub motor, mulai dari atribut yang dikenakan, motor chopper, konvoi motor yang panjang, dan hingga budaya barat yang kental akan kebebasan dan ekspresi pemberontakan.

Jenis Film:
Drama

Produser:
Fred Berger, April S Chang

Sutradara:
Jeff Nichols

Skenario:
Jeff Nichols

Pemeran:
Austin Butler, Jodie Comer, Tom Hardy, Norman Reedus, Michael Shannon, Mike Faist

Durasi:
116 Menit

Rilisan:
AS

Tayang perdana:
21 Juni 2024

Review overview

Overall7.7

Summary

7.7Kisah klub motor yang menjelma menjadi besar tetapi berakhir menjadi geng motor.