SUMMARY

Sepasang suami istri, Salim dan Tasya, tengah mempersiapkan pernikahan mereka. Namun, rencana bahagia mereka terganggu ketika bibi Salim, satu-satunya saudara sedarahnya, meninggal dunia.

Jenis FilmHoror
ProduserPerlita Desiani
SutradaraPaul Agusta
SkenarioArio Sasongko
PemeranZulfa Maharani, Morgan Oey, Brigitta Cynthia
RilisanEntelekey Media Indonesia dan Relate Films
RATING KLASIKA
0 /10

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) merupakan film horor Indonesia yang dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, dan Brigitta Cynthia. Sesuai judulnya, film produksi Entelekey Media Indonesia dan Relate Films ini mengangkat kisah tentang tradisi kuno Tionghoa, yaitu pernikahan arwah. 

Cerita berfokus pada sepasang calon pengantin, Salim (diperankan oleh Morgan Oey) dan Tasya (diperankan oleh Zulfa Maharani), yang tengah mempersiapkan pernikahan. Namun, rencana bahagia mereka terganggu ketika bibi Salim, satu-satunya saudara sedarahnya, meninggal dunia.

Keduanya memutuskan untuk memindahkan proses foto pre-wedding mereka ke rumah keluarga Salim. Kehadiran mereka dan tim foto pre-wedding di rumah itu membangunkan arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang.

Kehidupan mereka berubah ketika Tasya mulai mengalami kejadian-kejadian ganjil yang membawanya pada misteri besar di rumah keluarga Salim. Tradisi, sejarah, dan rahasia masa lalu mulai terkuak, membawa mereka pada perjalanan emosional dan spiritual yang penuh tantangan.

Kekuatan Budaya dan Tradisi yang Terikat Waktu

Berlatar di Lasem, Jawa Tengah pada tahun 1943, film ini menghadirkan kisah yang menyentuh tentang perjalanan hidup, tradisi, dan cinta yang terhalang oleh masa lalu. Dengan latar budaya Tionghoa yang kental, cerita ini menyelami hubungan antar generasi yang dibayangi oleh rahasia kelam dan misteri yang mendalam.

Elemen budaya pada film ini bukan hanya sekadar ‘tempelan’ untuk menambah estetika, melainkan juga berkontribusi pada alur cerita. Film ini menggambarkan dengan indah bagaimana budaya Tionghoa pada masa itu begitu melekat dalam kehidupan masyarakat. 

Nilai-nilai tradisional, seperti penghormatan kepada leluhur dan pentingnya menjaga tradisi keluarga, menjadi inti dari cerita. Latar belakang sejarah Lasem yang kaya akan budaya Tionghoa menambah kedalaman cerita, memberikan sentuhan unik pada alur yang penuh emosi, membuat para penonton terbawa akan suasana tahun 1943 dan budaya Tionghoa.

Penyesalan, Kehilangan, dan Cinta yang Lepas Dari Tangan

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) membawakan horor dan rangkaian teror yang terkesan elegan dan berbeda dengan film horor Indonesia pada umumnya. Film ini menangkap banyak emosi mendalam manusia pada tiap tokohnya.

Akting Morgan Oey, Zulfa Maharani, dan Brigitta Cynthia mampu menggambarkan berbagai ekspresi kesedihan akibat kehilangan sekaligus penyesalan akan cinta yang lepas dari tangan. Penampilan Jourdy Pranata juga berhasil memancing emosi penonton dengan karakternya yang menambah ketegangan dalam hubungan tokoh utama.

Di sepanjang film, penonton disuguhkan visual yang memanjakan mata dengan detail yang kaya dan autentik. Set yang didominasi rumah tua dengan furnitur klasik serta nuansa warna merah tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga memperkuat elemen budaya yang berpengaruh terhadap jalannya cerita.

Tradisi pernikahan arwah Tionghoa, yang mungkin masih asing bagi banyak orang, disajikan dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Didukung oleh riset yang mendalam, film ini berhasil menciptakan nuansa yang autentik sekaligus menghormati nilai-nilai tradisional.

Dari segi cerita, film ini juga memberikan pesan mendalam tentang perjuangan mempertahankan cinta dan keluarga. Film ini mengingatkan pentingnya menjaga tradisi keluarga, seperti pentingnya penghormatan kepada leluhur.

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025. Film ini juga akan diputar di tujuh negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Myanmar, Laos, dan Brunei Darussalam.

Review overview

Summary

7