SUMMARY

Nosferatu bukanlah film horor biasa. Ini adalah perpaduan antara seni, mitologi, dan psikologi, di mana ketakutan dibangun perlahan hingga mencapai puncaknya yang menghancurkan. Dengan sinematografi yang menakjubkan, dan atmosfer horor yang begitu kuat, Robert Eggers berhasil membawa kisah vampir klasik ini ke era modern tanpa kehilangan esensi gotiknya.

Jenis FilmHoror
ProduserRobert Eggers, Jeff Robinov, John Graham, Chris Columbus
SutradaraRobert Eggers
SkenarioRobert Eggers
PemeranBill Skarsgard, Lily-rose Depp
RilisanUniversal Pictures
RATING KLASIKA
0 /10

Nosferatu, karya terbaru sutradara Robert Eggers, merupakan interpretasi modern dari film bisu klasik tahun 1922 yang disutradarai oleh FW Murnau. Film ini menghidupkan kembali kisah vampir legendaris dengan pendekatan gotik, atmosfer kelam, dan nuansa horor psikologis yang khas.

Dengan Bill Skarsgård berperan sebagai vampir mengerikan Count Orlok, serta Lily-Rose Depp dan Nicholas Hoult sebagai pasangan yang terjebak dalam obsesinya, Nosferatu menawarkan pengalaman sinematik yang tak hanya menyeramkan, tetapi juga artistik dan penuh simbolisme.

Film ini mengikuti kisah Ellen Hutter (Lily-Rose Depp), seorang wanita muda yang hidupnya dihantui oleh kedatangan Count Orlok (Bill Skarsgård), sosok vampir mengerikan yang terobsesi dengannya. Ellen dan suaminya, Thomas Hutter (Nicholas Hoult), pindah ke sebuah desa terpencil di mana mereka tanpa sadar menarik perhatian Orlok. Seiring waktu, obsesi sang vampir terhadap Ellen semakin tak terkendali, membawa teror, kematian, dan kehancuran ke sekitarnya.

Eggers menampilkan narasi yang perlahan membangun ketegangan, dengan gaya khasnya yang memadukan visual sinematik gelap, pencahayaan dramatis, dan atmosfer yang menyesakkan. Bukan hanya kisah tentang vampir pemangsa, Nosferatu juga menggali tema obsesi, takdir, dan kehancuran yang tak terhindarkan.

Horor klasik yang dihidupkan kembali

Salah satu daya tarik utama film ini adalah penampilan Bill Skarsgård sebagai Count Orlok. Tidak seperti karakter vampir dalam banyak film modern yang sering kali digambarkan romantis, Orlok dalam Nosferatu adalah sosok yang menyeramkan, menjijikkan, dan jauh dari kesan manusiawi.

Dengan kulit pucat, kuku panjang melengkung, mata kosong, dan senyum mengerikan, Skarsgård berhasil membawa teror dalam setiap kemunculannya. Suara dalam dan bergetar yang digunakannya menambah kesan hipnotis dan mengancam, memperkuat kesan bahwa Orlok adalah entitas yang tak bisa ditolak, meskipun kehadirannya membawa malapetaka.

Sebagai Ellen Hutter, Lily-Rose Depp memberikan performa yang penuh ekspresi, rapuh, namun kuat, menunjukkan seorang wanita yang perlahan-lahan kehilangan kendali atas hidupnya akibat teror yang tak bisa ia hindari. Dinamika antara Ellen dan Count Orlok menjadi inti dari film ini—obsesi sang vampir terhadapnya bukan hanya menakutkan, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang tragis.

Nicholas Hoult sebagai suaminya, Thomas Hutter, juga memberikan kontras yang menarik. Sebagai seorang pria yang ingin melindungi istrinya, ia justru menjadi bagian dari takdir yang lebih besar dan tak bisa dihindari.

Seperti film-film Eggers sebelumnya (The Witch, The Lighthouse), Nosferatu menawarkan visual yang indah sekaligus mengerikan.

Penggunaan cahaya dan bayangan menambah kesan gotik dan surealis, menciptakan atmosfer horor yang lebih menyesakkan dibandingkan sekadar jumpscare murahan. Palet warna yang dominan gelap dan pudar memperkuat nuansa klasik ala film bisu 1922, tetapi tetap terasa modern dan sinematik. Desain produksi yang detail, mulai dari kastil Orlok hingga desa yang sunyi dan tertutup kabut, membangun latar yang mendukung cerita dengan sempurna.

Nosferatu (2024) bukanlah film horor biasa. Ini adalah perpaduan antara seni, mitologi, dan psikologi, di mana ketakutan dibangun perlahan hingga mencapai puncaknya yang menghancurkan. Dengan akting luar biasa dari Bill Skarsgård, sinematografi yang menakjubkan, dan atmosfer horor yang begitu kuat, Robert Eggers berhasil membawa kisah vampir klasik ini ke era modern tanpa kehilangan esensi gotiknya.

Bagi penggemar horor atmosferik dan sinema yang kaya akan estetika, Nosferatu adalah film wajib tonton. Namun, bagi mereka yang mengharapkan aksi cepat dan jumpscare berlimpah, film ini mungkin terasa lambat.

Review overview

Summary

8