SUMMARY
Ju-young, seorang wanita dengan masalah pendengaran, menemukan bahwa adik perempuannya, Ju-hee , telah menghilang tanpa jejak. Ketika dia bertanya kepada penghuni lain, mereka bereaksi histeris, memohon agar mereka tenang.
| Jenis Film | Horor |
| Produser | Suh Youngjoo |
| Sutradara | Kim Soo-jin |
| Skenario | Kim Yong-hwan, Lee Je-hui |
| Pemeran | Lee Sun-bin, Kim Min-seok, Jun Ik-ryoung, Ryu Kyung-soo, Han Su-a, Back Joo-hee |
| Rilisan | Studio Finecut |
- 27 Juni 2025
- 92 Menit
- 17+
Noise menandai debut sutradara Kim Soo‑jin di layar lebar, setelah sukses pendekatan dalam film pendek The Line yang menarik perhatian Cannes.
Dengan durasi sekitar 95 menit, film ini mengisahkan Ju‑young (Lee Sun‑bin), seorang wanita dengan keterbatasan pendengaran, yang tiba‑tiba kehilangan adiknya Ju‑hee setelah mereka pindah ke sebuah apartemen baru.
Suara‑suara aneh — dari ketukan di dinding hingga bisikan samar — mengusik keseharian mereka, memicu kecurigaan terhadap tetangga, dan menarik Ju‑young ke dalam misteri kelam penuh rahasia keluarga serta kehadiran supranatural.
Suara aneh yang mengundang penasaran
Film ini mengambil pendekatan audio binaural dan soundscape yang sangat immersive — ketukan pintu, derap langkah di atas, hingga helaan napas samar dibalut bisikan malam. Setiap adegan dibangun melalui suara, bukan visual semata .
Sebuah catatan penting, film ini sangat bergantung pada sistem audio berkualitas—di bioskop dengan speaker standar atau ponsel, intensitas ketegangan bisa berkurang signifikan.
Cinematografer Jun Hong‑kyu memanfaatkan arsitektur apartemen modern — lorong panjang, jendela gelap, dan ruang sempit—untuk menciptakan atmosfer claustrophobic. Setiap frame terasa tertutup, mendukung rasa keterasingan dan paranoia yang tumbuh seiring berkembangnya cerita
Plot utama bergerak dari realitas ke misteri supranatural, mengikuti Ju‑young yang menyusuri jejak suara melalui lorong, basement, hingga konflik tetangga yang agresif.
Film menghadirkan subplot keluarga yang berakar pada rahasia masa lalu, termasuk trauma keluarga yang memantik gelombang teror.
Boleh dibilang twist-nya klise dan beberapa subplot kurang berkembang , namun tetap cukup kuat membangun ketegangan.
Noise adalah kombinasi efektif antara psikologis horror dan urban thriller yang mengubah hidup sehari‑hari menjadi lautan ketegangan melalui teknik audio. Ini bukan tontonan ringan; film ini menuntut Anda untuk mendengar dengan indera penuh.
Meski triloginya terasa “aman” dalam genre, kekuatan suara dan perfomansi Lee Sun‑bin tetap membuat Noise menonjol. Jika Anda mencari film yang membuat jantung berdetak lewat ketukan, rantai bisik, dan suara sunyi—Noise layak masuk daftar tontonan.
Review overview
Summary
7
