SUMMARY
Dijuluki sebagai “pebalap terhebat yang tak sempat bersinar,” Sonny Hayes (Brad Pitt) adalah fenomena FORMULA 1 yang paling menjanjikan pada tahun 1990-an hingga sebuah kecelakaan di lintasan hampir mengakhiri kariernya.Â
Jenis Film | Drama |
Produser | Jerry Bruckheimer, Brad Pitt, Lewis Hamilton |
Sutradara | Joseph Kosinski |
Skenario | Ehren Kruger |
Pemeran | Damson Idris, Brad Pitt |
Rilisan | Warner Bross |
- 25 Juni 2025
- 155 Menit
- 13+
Brad Pitt memerankan Sonny Hayes, mantan pembalap legendaris yang pensiun setelah kecelakaan tragis. Namun nasib membawanya kembali ke dunia F1, ketika tim kecil APXGP mengajaknya menjadi mentor bagi rookie berbakat Joshua Pearce (Damson Idris). Hubungan mentor-protege ini menjadi inti emosional film, menghadirkan ketegangan, inspirasi, dan konflik generasi dalam atmosfer panas arena balap.
Cerita ini memadukan semangat kompetisi dan penebusan. Hayes tak hanya bertarung demi tim, tetapi juga demi harga dirinya yang dulu terkubur di bawah bendera merah bendera finish. Sementara Pearce mewakili generasi baru: berbakat, cepat, namun belum matang menghadapi tekanan dunia F1 yang keras dan kompetitif.
Disutradarai oleh Joseph Kosinski (Top Gun: Maverick) dan diproduseri oleh Jerry Bruckheimer bersama legenda F1 Lewis Hamilton, film F1 bukan sekadar tontonan tentang balapan—ini adalah perpaduan sempurna antara drama, teknologi, dan ketegangan manusia dalam kecepatan tinggi. Film ini menghadirkan Brad Pitt sebagai pembalap veteran dan Damson Idris sebagai bintang muda yang siap merebut lintasan.
Pendekatan yang realistik
Yang menjadikan F1 begitu memukau adalah pendekatannya yang sangat realistis. Film ini syuting langsung di lebih dari 14 sirkuit Grand Prix sungguhan—termasuk Silverstone, Monza, dan Suzuka—selama musim F1 2023 dan 2024.
Brad Pitt dan Damson Idris mengemudi mobil balap sungguhan (bukan efek CGI), dengan modifikasi kamera IMAX yang menangkap aksi dari kokpit dalam kecepatan tinggi.
Sinematografer pemenang Oscar, Claudio Miranda, menghadirkan gambar-gambar spektakuler dari lintasan—menggabungkan sudut pandang pembalap, detail teknis mobil, hingga gesekan roda di tikungan tajam.
Musik dari Hans Zimmer melengkapi intensitas setiap adegan, berpadu dengan lagu-lagu modern dari Doja Cat, Rosé Blackpink, hingga Myke Towers yang menambah ritme emosional film.
F1 (2025) adalah film yang tidak hanya berbicara soal kecepatan, tetapi juga soal pencarian jati diri, penebusan masa lalu, dan membangun kepercayaan dalam dunia yang penuh persaingan.
Dengan performa solid Brad Pitt, aksi balap yang sangat nyata, dan produksi teknis kelas dunia, film ini adalah suguhan wajib bagi penggemar motorsport, pecinta drama olahraga, maupun penikmat sinema aksi berkualitas tinggi.
Jika Anda menyukai Rush, Ford v Ferrari, atau Top Gun: Maverick, maka F1 adalah kombinasi sempurna antara napas drama dan deru mesin yang menggetarkan jiwa. Jadi, tunggu apa lagi? Segera nikmati filmnya di bioskop kesayangan.Â
Review overview
Summary
8