SUMMARY
Kisah tentang seorang spesialis jantung yang meragukan kematian putrinya setelah menjalani praktik eksorsisme, dan percaya bahwa jantung putrinya masih berdetak.
| Jenis Film | Horor |
| Produser | – |
| Sutradara | Hyun Moon-Sub |
| Skenario | – |
| Pemeran | Park Shin-Yang, Lee Min-Ki, Lee Re |
| Rilisan | Showbox |
- 6 Desember 2024
- 95 Menit
- D17+
Satu lagi film Korea yang hadir di layar lebar Tanah Air. Devils Stay arahan sutradara Hyun Moon-Sub menawarkan racikan horor berbalutkan konflik keagamaan yang dibenturkan dengan sains modern.
Cerita berpusat pada seorang ahli jantung Seung-do (Park Shin-yang) yang terobsesi untuk membuktikan bahwa kematian putrinya So-mi (Lee Re) usai ritual eksorsisme bukanlah akhir. Ketegangan terjadi selama tiga hari ritual pemakaman, di mana sang ayah berseteru dengan seorang pastor muda Hae-shin (Lee Min-ki) seputar kebenaran spiritual dan ilmiah.
Konflik ini bukan sekadar tentang hidup atau mati, melainkan tentang kepercayaan, cinta, dan upaya untuk memahami kekuatan yang tak terjelaskan. Selama 95 menit, penonton digiring dalam perjalanan menempuh labirin emosi yang penuh misteri dan simbolisme.
Kedokteran vs keyakinan
Benturan antara kedokteran berbasis pengetahuan ilmiah dengan keyakinan spiritual menjadi daya tarik utama Devils Stay. Sutradara Hyun Moon-Sub mengungkapkan, ia ingin menyajikan sebuah eksplorasi tentang bagaimana sains dan agama bertabrakan di tengah proses eksorsisme.
Hasilnya adalah film yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah pikiran. Visualnya pun diperkuat dengan penggunaan simbolisme ngengat, yang memberikan warna tersendiri bagi cerita, sekaligus menciptakan suasana suram yang khas.
Dalam lanskap horor Korea, Devils Stay berdiri dengan pendekatan yang berbeda. Jika dibandingkan dengan film semisal The Priests (2015) atau The Divine Fury (2019), yang lebih berfokus pada aksi dan kolaborasi antara tokoh protagonis, film ini justru mengalihkan perhatiannya pada konflik internal dan dinamika psikologis.
Sementara dibandingkan The Wailing (2016) atau Metamorphosis (2019) yang cakupan cerita terbilang luas dan panjang, Devils Stay justru mengandalkan kedalaman drama keluarga yang intim, mengakar kuat dalam tradisi budaya Korea. Konflik berlangsung dalam tiga hari menentukan, dengan sesekali menampilkan kilas balik untuk memberi konteks yang lebih jelas.
Tantangan drama horor Korea
Menarik juga membandingkan film ini dengan Exhuma, horor okultisme Korea yang menuai sukses pada awal 2024. Keduanya didistribusikan oleh Showbox, namun hadir dengan pendekatan yang berbeda. Jika Exhuma menonjolkan intensitas aksi dan elemen visual yang spektakuler, Devils Stay lebih memilih jalur yang emosional dan simbolis, menawarkan pengalaman yang lebih reflektif bagi penonton.
Sukses Exhuma boleh jadi memberikan optimisme akan penerimaan internasional terhadap Devils Stay. Dengan latar budaya yang kuat dan elemen simbolisme yang unik, film ini memiliki potensi untuk menarik perhatian penonton global. Apalagi, kembalinya Park Shin-Yang ke layar lebar setelah 11 tahun memberikan daya tarik tambahan. Park, yang memerankan sang ahli jantung, mengakui proyek ini menjadi tantangan besar baginya, terutama karena menggabungkan horor dengan drama yang mendalam.
Pemeran lain yang layak disimak adalah Lee Min-Ki, yang menampilkan sosok pastor Katolik. Ia harus menghadapi tantangan teknis seperti melakukan ritual dalam bahasa Latin, sebuah pengalaman yang ia sebut memperkaya kariernya.
Tak ketinggalan tentu saja Lee Re, yang memerankan putri yang dirasuki. Lee Re menghadirkan performa emosional yang mendalam, antara sosok remaja ceria penuh harap akan masa depan hingga menjadi pesakitan yang kerasukan dan menebar aura kelam.
Dengan semua elemen ini, Devils Stay berhasil menyajikan sesuatu yang segar dalam genre horor eksorsisme. Film ini adalah refleksi mendalam tentang kepercayaan, cinta, dan ketakutan, dikemas dalam balutan sinematografi yang estetis dan cerita yang kaya.
Meskipun ada bagian yang terasa lambat dan cenderung membosankan dibandingkan dengan film horor eksorsisme lainnya, pendekatan emosional dan simboliknya membuat Devils Stay layak untuk dinikmati.
Bagi mereka yang mencari pengalaman horor yang berbeda dan penuh nuansa budaya, film ini adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan. Segera simak pada akhir pekan ini.
Review overview
Summary
7Kisah tentang seorang spesialis jantung meragukan kematian putrinya setelah menjalani praktik eksorsisme dan percaya bahwa jantung putrinya masih berdetak.
