SUMMARY
Bridget Jones (Renée Zellweger) menjalani hidup sebagai janda dan orangtua tunggal dengan bantuan keluarga, teman, serta mantan kekasihnya, Daniel (Hugh Grant). Saat ia kembali bekerja dan menjalani hidup, Bridget bertemu dengan pria yang lebih muda dan mungkin saja guru dari putranya.
Jenis Film | Drama, komedi romantis |
Produser | Eric Feliner, Tim Bevan, Jo Wallett |
Sutradara | Michael Morris |
Skenario | Helen Fielding, Dan Mazer, Abi Morgan |
Pemeran | Renée Zellweger, Chiwetel Ejiofor, Hugh Grant, Emma Thompson, Leo Woodall |
Rilisan | Working Title Films, Universal Pictures |
- 14 Februari 2025
- 125 Menit
- 17+

Setelah hampir satu dekade sejak Bridget Jones’s Baby (2016), karakter ikonik Bridget Jones kembali hadir dalam Bridget Jones: Mad About the Boy (2025). Film ini diadaptasi dari novel karya Helen Fielding yang dirilis pada 2013, menceritakan kehidupan Bridget setelah kehilangan suaminya, Mark Darcy (Colin Firth), dan perjuangannya dalam menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah.
Empat tahun setelah Mark Darcy meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis, Bridget Jones (Renée Zellweger) kini menjadi seorang janda dan ibu dari dua anak: Billy dan Mabel. Sementara ia berusaha menjadi ibu yang baik, rasa kehilangan dan kebingungan terhadap hidupnya membuatnya merasa terasing dari dunia.
Bridget kemudian mencoba kembali ke dunia kencan di usianya yang sudah menginjak 50 tahun. Ia mulai menjelajahi dunia aplikasi kencan, yang tentu saja menghasilkan serangkaian kencan canggung yang penuh humor khasnya. Di tengah perjalanan itu, ia bertemu dengan Roxster (Leo Woodall), seorang pria yang jauh lebih muda darinya, serta Mr Wallaker (Chiwetel Ejiofor), seorang guru di sekolah anaknya yang memiliki daya tarik tersendiri.
Tak hanya itu, mantan kekasihnya yang dulu dianggap sudah “hilang”, Daniel Cleaver (Hugh Grant), kembali dalam hidupnya. Kali ini, Daniel tidak lagi menjadi pesaing cinta, melainkan seorang sahabat yang menawarkan dukungan tanpa syarat dalam perjalanan emosional Bridget. Melalui berbagai kejadian lucu, menyentuh, dan emosional, Bridget harus menemukan kembali makna hidupnya, cara mencintai dirinya sendiri, dan keberanian untuk membuka hati setelah kehilangan besar.
Komedi romantis khas Bridget Jones

Renée Zellweger sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah Bridget Jones yang sesungguhnya. Peran ini tampaknya melekat secara alami dalam dirinya. Kini, ia memainkan Bridget yang lebih matang tetapi tetap memiliki kekonyolan dan ketulusan yang membuatnya dicintai sejak film pertama. Ia menampilkan berbagai emosi secara luar biasa—mulai dari rasa duka, kebingungan dalam dunia kencan modern, hingga kebahagiaan dalam menemukan cinta kembali.
Naskah film ini tetap mempertahankan gaya khas Helen Fielding: penuh humor, kejujuran brutal tentang kehidupan wanita modern, dan momen-momen sentimental yang mengena. Kelebihan utama dari naskahnya adalah bagaimana film ini menangkap tantangan yang dihadapi wanita paruh baya dalam dunia modern: kehilangan pasangan, menjadi ibu tunggal, menghadapi perubahan teknologi (termasuk kencan online), dan perasaan “tidak relevan” di dunia yang terus berkembang.
Namun, meskipun ada banyak momen emosional, film ini tidak jatuh ke dalam melodrama berlebihan. Humor khas Bridget tetap hadir—mulai dari interaksinya dengan anak-anaknya, pengalaman buruknya di dunia kencan digital, hingga kejenakaannya di tempat kerja.
Satu aspek menarik lainnya adalah hubungan Bridget dan Daniel Cleaver. Meskipun mereka pernah menjadi pasangan dalam film-film sebelumnya, kini mereka menunjukkan bahwa pria dan wanita bisa memiliki persahabatan yang sehat dan mendukung.

Michael Morris, yang dikenal karena kemampuannya menggabungkan drama dengan momen-momen emosional yang mendalam, berhasil membawa nuansa baru dalam film ini. Ia tidak hanya menangkap sisi humor Bridget tetapi juga mendalami aspek emosional dalam hidupnya.
Dari segi visual, film ini tetap mempertahankan suasana khas London yang menjadi latar utama dalam seri Bridget Jones. Pemilihan warna dan pencahayaan yang lebih hangat mencerminkan perjalanan emosional Bridget, dari kegelapan kesedihan menuju harapan dan kebahagiaan baru.
Bridget Jones: Mad About the Boy adalah film yang menghibur, menyentuh, dan penuh kehangatan. Ini bukan hanya sekadar film komedi romantis, tetapi juga sebuah kisah tentang menemukan kembali diri sendiri setelah kehilangan, merangkul perubahan, dan menyadari bahwa cinta bisa hadir dalam berbagai bentuk—baik dalam persahabatan, keluarga, maupun hubungan baru.
Bagi penggemar lama Bridget Jones, film ini adalah penutup yang manis dan penuh emosi untuk kisah karakter yang telah menemani kita selama lebih dari dua dekade. Wajib tonton untuk penggemar Bridget Jones dan mereka yang mencari film drama komedi dengan pesan kehidupan yang mendalam.
Review overview
Summary
8