Enam orang penculik itu terdiri atas mantan polisi, mantan tentara, mantan juru rawat militer, tukang pukul, peretas komputer, dan seorang sopir. Mereka menculik si balerina dari rumahnya dan membawanya ke sebuah rumah terpencil. Oleh si pemberi tugas, mereka diminta untuk menjaga si balerina selama 24 jam.
Baca juga: Saw X, Permainan Pamungkas Sang Penebar Horor
Di sinilah konflik bermula. Ketika mengetahui bahwa ayah si balerina seorang yang amat ditakuti, mereka mulai goyah hingga ada yang berniat berhenti ambil bagian dan pergi dari rumah tersebut. Namun, sesuatu yang lebih mengerikan ternyata telah menanti.
Malam itu menjadi malam yang amat panjang dan menakutkan. Satu persatu para penculik mengalami nasib naas. Bukan karena ayah si balerina, melainkan justru si bocah perempuan yang mereka anggap lemah, ternyata menjelma menjadi monster yang haus darah. Siapa sebenarnya si balerina dan bagaimana nasib para penculik tersebut?
Anak yang menjadi monster
Abigail boleh jadi merupakan film thriller tentang orang-orang yang mengalami nasib naas dalam semalam. Yang membedakan, situasi terasa jungkir balik ketika seorang balerina cilik yang tampak tanpa daya berubah menjadi sosok menakutkan. Sebaliknya, kawanan penjahat yang semula digdaya, seketika ciut dan berusaha menyelamatkan diri.
Yang menarik, kawanan kriminal itu tidak saling kenal. Ketika hal buruk terjadi, wajar jika mereka saling curiga. Namun, mau tak mau mereka harus saling membahu untuk melawan musuh yang tidak terduga. Di sini, sifat dasar manusia yang kepepet antara hidup dan mati diuji. Menarik menyimak bagaimana mereka menyikapinya.
Baca juga: Cobweb, Terkuaknya Masa Lalu Kelam Keluarga
Di sela-sela ketegangan dan adegan yang penuh dengan darah, sutradara dan penulis cerita menyisipkan humor-humor segar yang mengundang tawa. Mulai dari situasi tak terduga yang berubah menjadi komedi hingga dialog lucu yang tak terbayangkan terjadi di tengah-tengah ketegangan.
Abigail menjadi tontonan yang mencekam, menegangkan, tapi pada saat yang sama juga lucu dan menghibur. Apalagi hadirnya beragam karakter unik yang saling mengisi.
Karakter utama sang balerina, Abigail, dengan gemilang diperankan Alisha Weir. Tak ada yang menyangka Abigail yang lemah seketika bisa berubah ganas. Begitu drastisnya perubahan karakter itu menambah kengerian sang antagonis. Namun, Abigail juga digambarkan tidak sepenuhnya tanpa kelemahan.
Sementara itu, karakter lain yang menonjol adalah Joey (Melissa Barrera) mantan juru rawat militer yang kecanduan narkoba. Joey sempat menolak menculik Abigail karena ia sendiri memiliki anak kecil. Ia kemudian mendapat tugas untuk berbicara dengan Abigail dan ia sangat bersimpati pada bocah perempuan yang tampak ketakutan.
Namun, ketika akhirnya mengetahui sosok sejati di balik sang balerina, ia juga tak ragu untuk mengambil sikap tegas. Pasang surut emosi seperti ini di tengah kelompok kriminal tersebut menjadi warna tersendiri pada film ini.
Abigail menawarkan keseruan dari awal hingga akhir. Penonton tak pernah dapat menduga apa yang terjadi berikutnya, karena terdapat banyak plot twist yang mengaduk-aduk perasaan. Jika Anda mencari tontonan yang seru dan menegangkan pada akhir pekan ini, Abigail layak menjadi salah satu pilihan yang harus dipertimbangkan.
Review overview
Summary
8Kisah tentang penculikan seorang balerina cilik oleh kawanan kriminal, yang berubah menjadi perjuangan hidup dan mati.