Pakar arkeologi Profesor Fang (Jackie Chan) menemukan sebuah liontin giok misterius. Sejak penemuan liontin, ia kerap mengalami mimpi menjadi seorang jenderal yang berada di tengah-tengah peperangan antara Dinasti Han dengan Suku Hun.

Dalam mimpinya, Jenderal Fang Shi Long (juga diperankan oleh Jackie Chan) menolong Meng Yun (Gulnezer Bextiyar) yang dikejar oleh Pangeran Xion Nu (Aarif Lee), putra pemimpin Suku Hun. Dalam aksinya, Jenderal Fang ditemani oleh adiknya, Hua Jun (Yixing Zhang).

Baca juga: Hidden Strike, Duet Tentara Bayaran dalam Perang Minyak

Penasaran dengan liontin tersebut, Profesor Fang, ditemani oleh muridnya, Wang Jin (juga diperankan oleh Yixing Zhang) dan Xian Ran (Peng Xiao Ran), melakukan ekspedisi yang membawa mereka ke sebuah gletser. Dalam perjalanan, terkuaklah legenda yang melingkupi liontin tersebut.

Apa sebenarnya hubungan antara liontin dengan mimpi yang dialami Profesor Fang dan bagaimana akhir dari ekspedisi mereka? Simak ceritanya dalam film terbaru maestro kung fu Jackie Chan, A Legend.

legend

Bantuan teknologi

Ada dua alur cerita pada film ini. Pertama tentang arkeolog Profesor Fang yang berpetualang bersama kedua muridnya. Di sini, Chan digambarkan sebagai pakar yang sudah sepuh.

Ia juga tampil pada kisah yang berbeda, yaitu pada masa sekitar abad ke-3 Masehi, sebagai jenderal muda berusia 27 tahun. Untuk menampilkan Chan muda, digunakan teknologi artificial intelligent (AI) yang menghapus kerutan-kerutan di wajah yang membuatnya tampil lebih halus.

Baca juga: Wolf Pack, Solidaritas Pasukan Elit Anti Teroris

Meski berhasil menghadirkan sosok Chan muda, namun penampilannya tidak sepenuhnya alami. Sangat terlihat bantuan teknologi dan ekspresi wajahnya juga terkadang terlihat tidak wajar.

Terlepas dari kelemahan tersebut, adegan-adegan yang ditampilkan epik kolosal ini amat memanjakan mata. Misalnya saja adegan peperangan antara pasukan Han dan Suku Hun. Taktik dan strategi militer kuno cukup mendebarkan. Ditambah aksi-aksi perkelahian yang dikoreografi dengan baik, hasilnya adalah peperangan epik yang menawan.

legend

Simak juga adegan melatih kuda. Konon, digunakan lebih dari 6.000 ekor kuda berikut 1.000 gembalanya yang berderap di hamparan padang yang luas. Hasilnya benar-benar memesona dan spektakuler. Sutradara Stanley Tong tidak main-main dalam menghasilkan fantasi suasana hampir dua milenium silam.

Selain peperangan kolosal, film ini juga menghadirkan kisah cinta yang romantis. Kisah cinta segitiga antara Meng Yun, Hua Jun, dan Jenderal Fang dalam balutan heroisme terasa benar-benar tragis namun indah. Di sisi lain, ada pula kisah cinta yang komedik antara dua murid Profesor Fang, Wang Jin dan Xian Ran.

Ini menjadi ciri khas film-film Chan yang meramu antara aksi dan komedi. Tambahan latar belakang sejarah dan peperangan epik yang kolosal membuat film ini wajib tonton bagi para penggemar kisah silat.

Meski sudah berumur, Chan masih belum kehilangan taji untuk beraksi. Usia kepala tujuh ternyata tak membuat gerakan-gerakan laga Chan berkurang, walau porsi dan intensitasnya terbatas.

A Legend dapat disaksikan di layar lebar Tanah Air. Jangan sampai ketinggalan.

Jenis Film:
Aksi, Petualangan

Produser:
Defu Jiang, Barbie Tung, Hongbo Yin, Dong Yu

Sutradara:
Stanley Tong

Skenario:
Stanley Tong

Pemeran:
Jackie Chan, Gulnezer Bextiyar, Yixing Zhang, Aarif Lee, Chen Li, Kim Hee-seon, Max Huang, Shawn Dou, Yecheng Zheng

Durasi:
129 Menit

Rilisan:
China

Tayang perdana:
31 Juli 2024

Review overview

Overall7

Summary

7Kisah tentang arkeolog yang menemukan liontin giok misterius. Ia lalu melakukan ekspedisi untuk mencari tahu liontin yang acap membuatnya terbawa mimpi.