Kurang lebih dua tahun sejak menjadi fenomena, pemanfaatan NFT kini kian beragam. Aneka proyek bermunculan menawarkan peta jalan yang berbeda-beda. Mulai dari pemanfaatan untuk sisi pendanaan, transfer pengetahuan, dan yang terbaru bahkan menawarkan tenaga kerja. Aspek terakhir tersebut menjadi nilai unik dari proyek Robomot.

Robomot merupakan proyek NFT yang diinisiasi oleh Tommy Chandra, Lia Sadia, dan Ruanth Chrisley. Proyek yang baru diluncurkan pekan lalu ini memiliki alur serupa pakem umum proyek NFT. Sejumlah gambar profil dengan grafis menarik yang didukung kegunaan tertentu. Bedanya, kegunaan yang ditawarkan Robomot adalah akses ke tenaga kerja, khususnya di bidang Web3.

“Robomot memiliki kegunaan yang lengkap,” kata Ruanth. “Pengguna bisa menikmati karya seni yang unik, sekaligus memiliki akses ke tenaga kerja yang bisa mendukung kebutuhan bisnis atau proyek mereka.”

Sebagai tanda kepemilikan, Robomot menghadirkan sejumlah gambar profil yang disiapkan oleh ilustrator Tommy Chandra. Beberapa di antaranya merupakan kolaborasi Tommy dengan kreator lain. Total terdapat 555 suplai NFT yang terhubung dengan akses dukungan sumber daya manusia.

Kembangkan Ekosistem Melalui Tenaga Kerja

Tenaga yang disiapkan Robomot meliputi asisten virtual, pengelola proyek, pengelola media sosial dan komunitas, desainer grafis, serta tenaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Akses tersebut bisa digunakan oleh pemegang NFT Robomot dalam jangka waktu tertentu, atau melalui mekanisme top-up.

Proyek ini didukung oleh Remote Skill Academy (RSA), yang menyiapkan tenaga kerja (terutama dalam ruang lingkup Web3) secara virtual atau jarak jauh. Mereka dikelola kompetensinya melalui rangkaian program RSA yang melatih, membimbing, dan menghubungkan sumber daya ke berbagai proyek dan perusahaan.

Kehadiran Robomot sebagai proyek NFT dengan kegunaan unik ini bisa mendukung perkembangan skena melalui aspek yang lebih nyata. Kreator yang terhubung dengan tenaga kerja ini bisa lebih optimal dalam mengelola proyek atau komunitas. Di sisi lain, hal ini juga membuka kesempatan pekerjaan di bidang baru yang bisa menyerap sumber daya potensial.

“Robomot bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang NFT dan Web3 di kalangan anak muda dan pelaku bisnis di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan kontribusi mereka dalam pengembangan ekosistem ini,” jelas Ruanth.

Akselerasi teknologi, terutama di ekosistem Web3, bisa segera memberikan dampak nyata yang dirasakan lebih banyak orang. Hal ini bisa menjadi warta positif bagi ekosistem dan pilar-pilar pendukungnya, termasuk persepsi mengenai proyek NFT.