Jelang tutup tahun 2022, Kogi NFT akan merilis koleksinya yang merupakan koleksi 3D dan kolaborasi mereka dengan sejumlah kreator.

Kogi NFT merupakan project dari Kognisi, edu-platform milik Kompas Gramedia. Dengan latarnya sebagai platform ajar, mereka memiliki visi untuk berkontribusi dalam edukasi mengenai teknologi Web3, terutama pada generasi muda.

“Ini sejalan dengan visi Kompas Gramedia untuk mencerahkan bangsa,” kata Diptraya, co-founder project Kogi NFT. “Saya percaya bahwa inisiatif Kogi NFT ini merupakan salah satu bentuk terjemahan visi tersebut.”

Semangat tersebut akan dimanifestasikan dalam mewujudkan learning hub yang harapannya bukan hanya sekadar fasilitas dan infrastruktur belajar, namun juga dapat memberikan program-program edukatif dalam melakukan eksplorasi Web3.

Learning hub teknologi Web3 tersebut menjadi bagian dari roadmap awal project. Untuk langkah berikutnya, Kogi NFT juga akan merilis aplikasi permainan edukatif agar bisa lebih efektif menjangkau anak-anak usia dini.

Kogi NFT juga memiliki rencana untuk menjadi IP dengan skala global. Mereka didukung juga oleh Rekata, bagian dari unit Kompas Gramedia, yang memiliki core business sebagai IP management.

“Dengan dukungan dari Rekata, kami dapat memberikan pengalaman belajar yang unik, dengan memberikan kesempatan pemegang NFT untuk terlibat di dalam program Gramedia Writers Program, dan juga kesempatan untuk belajar langsung terkait industri film-making,” jelas Diptraya.

Koleksi NFT

Rilisan koleksi Kogi NFT tersedia di jaringan rantai blok Ethereum dan bisa didapatkan mulai tanggal 19 Desember 2022 melalui tautan koginft.xyz. Beberapa pekan lalu (3 Desember 2022), Kogi NFT reveal karya kolaborasi mereka dengan sejumlah kreator yang dibungkus ke aktivitas berkreasi bersama keluarga di Perpustakaan Jakarta.

Dengan memegang NFT, kolektor bisa mendapatkan benefit langsung berupa diskon dari produk milik Kompas Gramedia, pengalaman belajar mengenai Web3, aktivitas rekreasi dan gaya hidup, serta manfaat lainnya.

Dengan merilis project berbasis NFT, Kogi berharap bisa membentuk satu komunitas yang memiliki visi yang sama. Komunitas yang bisa saling menyemangati, serta yang paling penting juga percaya bahwa teknologi Web3 akan menjadi keniscayaan di masa yang akan datang.

“Kecanggihan teknologi Web3 yang memberikan kontrol kepada kreator, konsep desentralisasi, dan juga transparansi akan menjadi kekuatan yang belum pernah kita temukan sebelumnya,” tambah Diptraya “Kami akan memulai dengan NFT, namun saat ini kita baru melihat permukaan dari teknologi ini, dan masih banyak lagi fungsi yang dapat dikembangkan kedepannya.”