Skena musik elektronik Indonesia seperti tidak pernah memudar, selalu tumbuh talenta-talenta baru yang menjanjikan. Salah satunya Rayssa Dynta. Dengan suara yang memikat, Rayssa meluncurkan EP Prolog. Album ini sekaligus menjadi ajang pembuktian Rayssa sebagai solois di skena musik elektronik Indonesia.
Keputusannya menjadi solois sebenarnya karena perempuan kelahiran 1995 ini lebih nyaman untuk berkarya secara mandiri. Ia memiliki jiwa yang bebas dan merasa harus memegang kontrol akan apapun yang dilakukan. Hasilnya, dia sudah merilis single pertamanya, “Something About Us”, pada 15 Desember 2017 di acara Double Deer Records Label Showcase. Single ini juga telah diputar sebanyak 5 ribu kali di Spotify.
Prolog sendiri akan memiliki lima lagu yang masing-masing merepresentasikan bab-bab dalam perjalanan pencarian jati diri Rayssa. Album ini membutuhkan 18 bulan pengerjaan. Untuk lima lagu dengan lamanya periode pengerjaan itu, tentu ada hal yang spesial. Ya, album ini memang dikerjakan dengan proses penulisan dan penggarapan musikal yang tulus.
Rayssa mengidentifikasikan dirinya tidak sekadar manusia, tetapi juga kupu-kupu sosial. Oleh karena itu, dia mengakui bahwa segala inspirasi bermusiknya datang dari segala aspek di lingkungan. Tak heran, dia untuk menyebut satu genre tertentu sebagai pengaruhnya dalam bermusik. Rayssa terbiasa mendengarkan Top 40 dan hits klasik era 1930-an.
Prolog bisa jadi debut album yang memikat dari seorang gadis yang sangat bertalenta dalam bermusik. Dengan karakter vokal yang lembut, perempuan ini memadukannya dengan harmoni nada yang simpel sehingga tidak hanya menjadi musik yang menenangkan, tetapi juga bisa menjadi teman bersantai di sela kesibukan.
Dia mendeskripsikan musiknya sebagai media yang membantunya menyampaikan emosi saat pikirannya penuh dan lidahnya tak mampu berkata. Dia pun menyerahkan kepada pendengar untuk mengintepretasikan lagunya secara pribadi ketimbang dia menjelaskan dari sudut pandangnya sendiri. [*]
Foto dok Rayssa Dynta.