Elaborasi skena NFT terus berkembang, seiring dengan kemajuan fitur-fitur yang disediakan. Bila awalnya NFT identik dengan berkas-berkas gambar yang digunakan sebagai foto profil, maka kini berbagai bentuk kreasi sudah bisa diadopsi.

Salah satu bidang yang turut mengiringi perkembangan skena NFT adalah dari dunia musik. Sejak fajar teknologi ini, sejumlah musisi sudah mencoba skena ini melalui berbagai bentuk kreasi. Salah satunya adalah mengadopsi elemen visual yang mengiringi kreasi audio yang bisa dikoleksi. Salah satu kreasi unik bentuk tersebut bisa dinikmati dari rilisan Binerica.

Binerica adalah alter-ego Fadhli Faizal, musisi yang mengaku mulai memproduksi band ini lantaran pandemi. Mengusung aroma psikedelia modern melalui nuansa elektronika, Binerica memproduksi sejumlah lagu, lantas disatukan dalam album berjudul Lima Dimensi yang dirilis pada bulan Maret 2021, bertepatan dengan Hari Musik Nasional. Seperti rilisan konvensional, karya audionya bisa didengarkan di layanan streaming umum. Binerica kemudian “merilis ulang” album ini  via skena NFT, pada 22 Desember 2022,  sebagai cara alternatif untuk menikmati karya.

Pada rilisan versi NFT-nya, Binerica yang dibantu Animal3 Creative (sebagai inisiator dan advisor proyek), berkolaborasi dengan sejumlah kreator untuk membuat sejumlah elemen visual penyerta. Apresiatornya bisa mencoba mendengarkan lagu dengan ambience unik, antara lain melalui ruang meta Oncyber, yang terhubung di laman resmi mereka. Tiap lagu memiliki konsep visual animasi karya Radhinal Indra yang berkorespondensi. Semuanya dalam satu tema planetik menarik, komplimenter dengan ambience lagu-lagu di dalamnya.

“Binerica terpengaruh nuansa space, synth, wave, dan techno,” jelas Fadhli di sesi Twitter Space ketika peluncuran NFT Binerica (22/12/2022) lalu. “Radhinal tertarik dengan bagaimana musik Binerica dipersepsikan, sehingga sepakat menjadi kolaborator visual.”

Bila apresiator tertarik dengan lagu maupun visualnya, mereka bisa mengoleksi aset digital yang disediakan rantai blok Tezos di lokapasar OBJKT. Terdapat 10 lagu yang bisa dikoleksi.

Selain itu, terdapat juga koleksi NFT penyerta dari pengalaman unik ini yang diberi nama Collectible Object NFT. Pada koleksi ini, Binerica menyediakan ruang kolaborasi dengan 5 kreator (@alinesubi89, @ghoyo, Rico Prasetyo, Rizki Katamsi, dan @anomfarid) untuk menginterpretasikan sejumlah lagu ke dalam berbagai bentuk kreasi. Total ada 46 NFT yang bisa dikoleksi.

“Project ini menjadi ujicoba apakah ekosistem Web3 bisa mengangkat kreator,” kata Febrian dari Animal3 dalam sesi Twitter Space. “Apa yang akan terjadi ketika sebuah kreasi diperkuat dengan kolaborasi, dan ditambah komunitas?”

Model kreasi-kolaborasi ini diharapkan bisa memperkaya khasanah kreasi dari skena NFT yang sudah ada, terutama yang terkait dengan musik. Selain itu, model ini juga digunakan untuk membuktikan semangat Web3 yang menyediakan ruang terbuka bagi kerja kolektif semacam ini.