Ada banyak profesi unik di Jawa masa lampau, terutama ketika daerah ini masih dijajah. Lewat sehimpun kartu pos kuno, Olivier Johannes Raap merangkum dan menyajikannya pada kita dalam buku Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe.
Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda mempekerjakan para penduduk pribumi menjadi buruh di bidang pertanian dan perkebunan. Kedua bidang itu menjadi andalan karena menghasilkan berbagai komoditas perdagangan. Meskipun begitu, selain buruh dan petani, pada masa itu juga terdapat beragam jenis pekerjaan lain.
Lebih dari 150 macam profesi unik dapat ditemukan di masyarakat. Ada pedagang kecil keliling yang menjual aneka makanan-minuman, seperti penjual tebu dan penjual semanggi. Lalu penjual jasa dan keahlian, seperti tukang pijat, kusir kuda, juga empu pembuat keris, pembuat genting.
Di pemerintahan, ada peronda, abdi dalem, prajurit, dan sebagainya. Hingga pekerja di pabrik es, rumah jagal, penggilingan kedelai. Beberapa profesi unik pada masa lalu itu mungkin kini telah punah, seperti penjual tuak keliling. Atau, masih ada, tetapi berubah, seperti penjual kopi keliling yang sekarang dilakukan dengan bersepeda.
Kebanyakan dari pekerja keliling di atas merupakan pendatang dari desa yang bekerja di kota-kota di Jawa, yang sedang bertumbuh. Uniknya, mereka memiliki etos kerja yang menganggap bekerja tak sekadar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, lebih dari itu juga disertai dorongan yang bersifat sosial atau spiritual, yang kadang dianggap lebih utama.
Di dalam buku ini, kita bisa menemukan beragam cerita unik, misalnya tentang istilah “tukang kelontong”. Kala itu, banyak orang Tionghoa berjualan sutra keliling. Mereka disebut tukang kelontong karena waktu itu berjualan sambil membunyikan kelontong, alat musik kecil yang berbunyi ketika diputar.
Melalui buku ini, setidaknya kita tahu betapa banyak profesi unik itu menjadi tumpuan hidup masyarakat di masa lalu.
Buku yang ringan ini menyuguhkan informasi-informasi menarik kepada para pembacanya. Gambar-gambar kartu pos lawas di sini memberikan kita gambaran lebih nyata tentang profesi-profesi di Jawa tempo dulu. [AEP/Litbang Kompas]