Meski sudah dirancang dengan sistem dan komponen yang kian canggih, jendela elektronik ini acap mengalami kerusakan. Beberapa tahun lalu sebuah produsen raksasa otomotif asal Jepang sampai harus menarik kembali untuk perbaikan (recall) sebanyak 7,4 juta unit mobil dari sejumlah tipe karena adanya penyimpangan pada kinerja jendela elektroniknya.
Penyimpangan atau kerusakan power window, kata sang produsen saat itu, di antaranya terdapat pada motor yang mengeluarkan aroma sangit yang disebabkan adanya gesekan karena kurangnya pelumas. Ditemukan juga, kaca jendela yang serat saat diturunkan atau dinaikkan yang bila dipaksa akan menyebabkan kerusakan pada motor.
Masalah pada jendela elektronik juga sering dialami mobil yang sudah berumur. Biasanya kaca yang sulit diturunkan atau dinaikkan disebabkan oleh karet lis kaca yang sudah getas dan mengeras sehingga membebani jalur pergerakan kaca. Kerusakan lebih lanjut dapat diawali dari sini.
Langkah awal untuk mengatasi kerusakan tadi adalah melumasi semua bagian lis (karet) kaca dengan cairan pengilap ban. Fungsinya untuk melenturkan lis yang getas. Jangan gunakan oli sebab karet akan memuai. Bila setelah dilumasi tetap macet, karet harus diganti. Jangan memaksa menarik atau menekan kaca dengan tangan karena akan membuat motor panas dan menyebabkan korsleting.
Kelenturan lis karet kaca biasanya hanya bertahan sampai lima tahun. Penggunaan cairan atau bahan tertentu tidak akan mengembalikan kelenturan itu, sehingga tindakan yang paling baik adalah mengganti lis karet.
Bila gejala-gejala ketidakberesan jendela elektronik sudah muncul, sebaiknya segera lakukan perawatan atau servis. Perawatan dibutuhkan untuk memeriksa gigi-gigi motor, regulator, dan kawat penjaga kaca. Oleh karena itu, bila ditemukan adanya kerusakan, bisa segera dilakukan perbaikan.
Ongkos untuk menyervis jendela elektronik berbeda di setiap bengkel, tetapi kisarannya mulai dari Rp 300 ribu. Waktu pengerjaannya sekitar 2 jam. [*]