Desa wisata menjadi salah satu ujung tombak pariwisata di Sumatera Barat. Tidak kurang dari 338 Desa Wisata Sumatera Barat sudah terdaftar di Jaringan Desa Wisata Kemeparekraf. Pertumbuhan ini sejalan dengan program pembangunan inklusif yang dicanangkan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Disebut inklusif karena dalam konsepnya desa wisata dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa pada lembaga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Salah satu desa wisata yang paling diminati terletak di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Desa wisata ini diberkahi pesona alam berupa danau, yakni Danau Diateh. Dari desa wisata ini, wisatawan juga dapat dengan mudah mengakses Danau Dibawah serta Danau Talang.

Angga, Sekretaris Pokdarwis Danau Diateh Alahan Panjang, mengatakan, desa wisata yang ia kelola bersama kelompoknya sudah dikunjungi oleh para wisatawan lokal bahkan internasional. Namun, setelah dipatrikan statusnya sebagai Desa Wisata, para penggerak Pokdarwis beroleh kesempatan untuk menumpahkan kreasi mereka dalam meramu paket wisata. Sesuatu yang belum berkembang sebelumnya di Alahan Panjang.

“Dulunya orang ke sini hanya untuk melihat danau. Ramainya sekali setahun saja. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, sudah banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan karena kami menawarkan paket-paket hasil kreasi sendiri kepada para tamu,” kata Angga.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy sangat mengapresiasi penggerak Desa Wisata di Alahan Panjang. Selasa (30/4/2024), Audy melakukan kunjungan kerja untuk mendampingi Desa Wisata Alahan Panjang yang tengah mendaftarkan diri pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

“Potensi di sini sangat luar biasa. Banyak paket wisata yang bisa kita bikin jika ingin mengkolaborasikan potensi antardesa wisata yang ada,” kata Audy pada pertemuan yang juga dihadiri oleh penggiat Desa Wisata Gurun Data, Kampung Batu Dalam, Salimpek serta Taluak Dalam.

Situs web https://www.sumbarprov.go.id/