Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo menjelaskan, Pisowanan Agung mengandung filosofi yakni suatu pertemuan besar antara pemimpin dalam hal ini bupati dan rakyatnya, setelah dipindahkannya pusat pemerintahan.
Prosesi diawali dengan penjemputan bupati dan rombongannya dari pendopo menuju alun-alun. Sebelumnya, terlebih dulu dibacakan sejarah singkat Kabupaten Wonosobo berikut nama bupati yang pernah menjabat. Dilanjutkan dengan penyerahan panji-panji dari Forkopimca kepada Forkopimda setelah dikirabkan ke seluruh desa di Kabupaten Wonosobo.
Dalam Pisowanan Agung ini, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mencipratkan air Birat Sengkolo keempat punjur mata angin sebagai simbol kemakmuran untuk masyarakat.
Afif menyampaikan, sesuai tema Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, “Guyub Rukun Mustikaning Laku”, ia berharap masyarakat Wonosobo akan semakin guyub rukun. “Kita ingin kuatkan lagi semangat gotong royong, kebersamaan, sinergitas seluruh elemen antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun Wonosobo maju dan sejahtera,” katanya.
Sebanyak 15 gunungan hasil bumi diikutsertakan dalam rombongan bupati menuju alun-alun. Gunungan ini terbuat dari susunan hasil panen pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan dari 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo.
Salah satu warga bernama Wandi asal Desa Derongisor, Mojotengah, mengaku datang untuk ikut merebut isi gunungan. “Saya ambil cabai dan padi ini buat ditanam sendiri. Harapannya bisa tumbuh subur dan memberikan kemakmuran,” ucapnya.
Situs web https://website.wonosobokab.go.id/