Inilah yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar film monster. Mereka yang telah menonton Godzilla: King of the Monsters (2019) tentu sudah penasaran karena pada akhir film ada petunjuk akan pertarungan antara dua monster ganas, Godzilla vs Kong. Penantian itu terbayar lunas dalam Godzilla vs Kong.
Film ini masih kelanjutan film-film terdahulu, mulai dari Godzilla (2014), Kong: Skull Island (2017), dan Godzilla: King of the Monsters (2019). Kalaupun Anda tidak menonton film-film terdahulu, film ini masih dapat dinikmati secara terpisah tanpa kehilangan jalan cerita.
Dikisahkan, Godzilla yang menjadi pahlawan manusia pada film sebelumnya, mendadak menyerang fasilitas milik Apex. Ini perusahaan teknologi yang berkeinginan menyelesaikan masalah Titan, yaitu para monster yang setiap kali bertarung menyebabkan bencana bagi Bumi dan manusia.
Perilaku Godzilla yang aneh itu menimbulkan kecurigaan Madison (Millie Bobby Brown), putri dari Mark dan mendiang Emma Russell, keduanya ilmuwan Monarch pada film terdahulu. Karena tidak ditanggapi oleh Mark, Madison yang kini sudah remaja bertekad untuk mencari tahu dengan caranya sendiri.
Sementara itu, pakar geologi Dr Nathan Lind (Alexander Skarsgård) diminta oleh bos Apex, Walter Simmons (Demián Bichir), untuk mencari jalan menuju Bumi berongga. Lokasi yang diduga dalam perut Bumi itu merupakan tempat asal Kong.
Lind pun meminta bantuan Dr Ilene Andrews (Rebecca Hall), ilmuwan yang menangani Kong. Andrews setuju untuk membawa Kong. Anak angkatnya, Jia (Kaylee Hottle), yang merupakan keturunan suku Iwi dari Skull Island, ikut serta mengantar Kong.
Dalam perjalanan itu, Kong dan Godzilla bertemu dan terlibat pertarungan sengit. Siapakah yang lebih unggul dan akankah mereka menemukan Bumi berongga yang ditengarai memiliki sumber energi yang amat dahsyat? Temukan jawabannya dalam film ini.
Solid
Film ini mengikuti alur cerita dari dua tokoh berbeda. Pertama dari sudut pandang Madison yang memiliki ketertarikan pada Godzilla. Berikutnya dari sudut pandang Jia yang memiliki kedekatan emosional dengan Kong.
Meski Madison dan Jia tidak pernah bersinggungan langsung, hubungan cerita dan benang merah antara keduanya terjalin erat dan berkaitan. Penulis cerita trio Terry Rossio, Michael Dougherty, dan Zach Shields secara berhati-hati meramu setiap adegan yang awalnya tampak tak berhubungan, pelan-pelan menemukan tautannya.
Penulis mampu merangkai cerita yang akhirnya menjelaskan mengapa kedua monster tersebut bertarung, tanpa kesan dibuat-buat. Jalinan kisah yang dibangun terasa solid dan tidak bertele-tele.
Penonton dimanjakan dengan adegan pertarungan epik Godzilla melawan Kong di darat dan laut. Sudah pasti menimbulkan kehancuran yang masif karena kedua monster ini memiliki tubuh sebongsor menara pencakar langit.
Di tengah pertarungan para monster, penulis cerita juga mampu menyisipkan peran manusia. Tentu saja tidak terlibat langsung dalam pertarungan, melainkan ada alasan lain yang masuk akal. Penulis cerita dengan jeli menampilkan twist yang tak terduga.
Secara keseluruhan, film berdurasi sepanjang 113 menit ini cukup memuaskan penggemar film monster dan bencana yang melibatkan kehancuran masif. Efek visual dan tata suara yang ditampilkan begitu apik dan mampu menghadirkan pemandangan dan suasana yang terasa riil.
Godzilla vs Kong sudah dapat dinikmati di bioskop sejak 24 Maret 2021. Tapi, ingat selalu menjaga protokol kesehatan dalam gedung bioskop. Tetap mengenakan masker dan jangan lupa mencuci tangan.
Review overview
Summary
8Dua monster ganas, Kong dan Godzilla, terlibat dalam pertarungan sengit dalam upaya menemukan Bumi berongga. Siapakah yang lebih unggul?