“Kaka apakah kamu punya buku lagi?” tanya Ruru.
“Tidak, semua bukuku sudah kamu pinjam,” jawab Kaka.
“Aku ingin mencari buku yang belum pernah aku baca,” ucap Ruru.
“Kita pinjam saja ke teman-teman,” ajak Kaka.
Kaka dan Ruru meminjam buku milik teman-temannya. Namun, semua buku sudah mereka baca. Temannya bernama Gala kesal karena Kaka dan Ruru sering datang untuk meminjam buku.
“Sebaiknya kalian pinjam di perpustakaan saja,” kata Gala.
“Memangnya ada perpustakaan?” tanya Ruru dan Kaka.
“Itu tempat meminjam buku yang ada di tengah hutan,” jawab Gala.
“Besok kita ke sana, yuk,” ajak Ruru.
“Ke tengah hutan untuk mencari buku. Kalau aku, lebih baik di rumah saja,” kata Gala meledek.
Setelah mendapat izin dari ayah ibu, Ruru dan Kaka bergegas berangkat.
“Kamu yakin tidak ikut?” tanya Kaka kepada Gala.
“Emm…aku tidak ikut,” jawab Gala terbata-bata.
“Ya sudah kita berangkat dulu ya,” kata Ruru berpamitan.
Melihat Ruru dan Kaka pergi, Gala menjadi khawatir. Sebenarnya Gala hanya bercanda, tidak ada perpustakaan di tengah hutan.
Setelah beberapa jam, Ruru dan Kaka merasa lelah lalu beristirahat di bawah pohon.
“Kalian mau pergi ke mana?” tanya Tatu seekor burung Nuri.
“Kami mau meminjam buku di perpustakaan, apakah kamu tahu tempatnya?” Ruru balik bertanya.
“Aku baru dengar ada tempat seperti itu,” jawab Tatu.
Ruru dan Kaka lalu melanjutkan perjalanan, mereka sampai di sebuah danau besar di tengah hutan.
“Ruru…Kaka…,” terdengar suara dari kejauhan. Ruru dan Kaka terkejut karena Gala menyusul mereka.
“Gala, di mana perpustakaan itu?” tanya Kaka.
“Sebenarnya perpustakaan itu tidak ada. Aku telah berbohong. Maafkan aku ya,” ucap Gala menyesal. Ruru dan Kaka sedih karena tidak menemukan perpustakaan.
“Ya sudah tidak apa-apa, yang penting kamu sudah berkata jujur,” kata Ruru.
“Kami memaafkanmu, jangan diulangi lagi ya. Ayo, kita pulang saja!” ajak Kaka.
Mereka pulang dan istirahat di pohon tempat Tatu berada. “Apakah sudah ketemu perpustakaannya?” tanya Tatu.
“Di sana hanya ada danau,” jawab Kaka.
“Kalau ada, aku mau mengajak teman-temanku ke sana untuk membaca buku,” kata Tatu.
“Bagaimana kalau kita kumpulkan buku-buku dan membuat perpustakaan sendiri?” ajak Ruru.
“Ide yang bagus,” balas Kaka.
“Namanya Perpustakaan Sahabat supaya dengan membaca buku kita banyak sahabatnya,” Gala pun ikut mendukung.
Mereka pun mewujudkan impian membuat perpustakaan pertama di hutan. Ruru dan Kaka pun bersyukur memiliki sahabat yang berani berkata jujur. *
Penulis: Desi Kisworo
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita