Mengemudikan kendaraan bermotor seperti mobil dibutuhkan kewaspadaan dan kecermatan, terlebih pada malam hari. Pengemudi butuh konsentrasi lebih agar dapat membawa kendaraan dengan baik tanpa menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Begitu pula kendaraan yang digunakan, harus dalam kondisi sehat.

Sebelum mulai berkendara, pengemudi harus sadar betul bahwa keselamatan berkendara tak hanya menyangkut dirinya dan kendaraan yang digunakannya, tetapi juga termasuk pengendara lain dan lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian, kejadian-kejadian tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas dapat dihindari.

Menjaga kondisi kendaraan juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keselamatan berkendara, terlebih pada malam hari. Misalnya, menjaga spion tetap bersih sehingga mampu meningkatkan visibilitas pengemudi.

Cermin tersebut menjadi salah satu komponen vital yang turut menjadi faktor kenyamanan dan keselamatan berkendara lantaran membantu pengemudi saat ingin berbelok ataupun berhenti. Tak heran, polisi lalu lintas sering menilang pengemudi yang kendaraannya tidak dilengkapi spion.

Untuk pengendara kendaraan roda empat atau lebih, spion dapat membantu mengukur bodi kendaraan, baik saat ingin bermanuver ataupun parkir. Oleh sebab itu, komponen yang terbuat dari cermin ini harus selalu dalam kondisi prima.

“Perawatan teratur tak hanya soal mesin atau bodi kendaraan. Spion juga harus diperhatikan dan dijaga kebersihannya. Memang, masih banyak orang menganggap sepele komponen yang satu ini. Namun, dengan menjaganya tetap bersih, kita bisa lebih nyaman dan aman berkendara, apalagi pada malam hari,” ujar Hermawan (42).

Pria yang akrab disapa Wawan tersebut tak pernah abai merawat spion mobilnya. “Saya selalu melakukan perawatan teratur pada mobil saya, setidaknya seminggu sekali dicuci. Namun, jika sering hujan dan saya tidak sempat mencuci mobil, saya tetap membersihkan spion dan poles sendiri secara berkala supaya tidak berjamur.”

Langkah yang dilakukan Wawan bukanlah tanpa alasan. Pria yang bekerja sebagai staf teknologi informasi ini kerap pulang malam sehingga menuntut kondisi kendaraan dalam keadaan prima. “Dengan spion yang terjaga, pandangan ke arah belakang dapat terlihat jelas. Pantulan cahaya dari arah belakang juga tidak mengganggu visibilitas,” sambungnya.

Perawatan teratur

Melakukan perawatan mobil secara teratur, termasuk menjaga jendela mobil dan kaca depan tetap bersih, juga menjadi hal penting untuk meningkatkan keselamatan berkendara di malam hari. Dengan kaca terbebas dari kotoran dan jamur, pantulan cahaya dari depan tidak akan mengganggu pandangan. Begitu pula saat hujan turun, air dapat langsung terkikis habis oleh penyeka kaca (wiper) tanpa menyisakan jejak di kaca.

Lampu juga menjadi komponen vital saat berkendara pada malam hari. Pemilik mobil harus memastikan lampu dan rumah lampu dalam kondisi terang dan bersih. Posisinya pun harus sejajar antara kiri dan kanan. Yang juga tak kalah penting, daya sorot lampu tidak mengganggu pengendara dari arah berlawanan.

Kantuk juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, pengemudi yang mengantuk atau kurang istirahat biasanya disarankan untuk istirahat agar kembali bugar. Meneguk secangkir kopi atau minuman hangat lainnya dapat dijadikan solusi sementara agar tumbuh kembali fresh. Menghirup udara luar dan meregangkan otot-otot sejenak juga bisa membantu membangkitkan semangat dan kebugaran tubuh.

Kebiasaan

Kebiasaan-kebiasaan lain juga bisa meningkatkan keselamatan berkendara. Misalnya mengetahui kapan saatnya mengaktifkan lampu jauh (high beam). Lampu tersebut diaktifkan apabila medan jalan sangat gelap dan tidak ada bantuan cahaya dari sumber lain. Namun, sebelum menyalakan lampu tersebut, pengemudi harus memastikan tidak ada mobil dari arah berlawanan yang sangat dekat karena ini dapat mengganggu visibilitas pengendara dari arah berlawanan tersebut.

Pengemudi juga harus waspada terhadap cahaya yang datang dari depan. Menghindari menatap cahaya dari arah berlawanan dapat membantu mengurangi silau yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tetap fokus dan terus berkonsentrasi terhadap medan jalan dan lingkungan sekelilingnya adalah hal mutlak.

Berkendara lebih lambat daripada siang hari juga bisa membantu pengemudi dan orang lain terhindar dari malapetaka. Meski demikian, bukan berarti harus berkendara di bawah batas kecepatan yang ditentukan, apalagi di jalan bebas hambatan.

Selain itu, mengetahui tujuan dan jalan yang ingin dilalui dengan baik juga menjadi kunci agar nyaman berkendara pada malam hari. Bila tidak yakin dengan medan jalan yang hendak dilalui, alangkah baiknya untuk mengurungkan niat berkendara di malam hari. Selain menghindari tersesat di jalan, hal ini bisa mengurangi risiko terjadinya tindakan kejahatan.

Yang juga patut diingat, tetaplah mematuhi rambu lalu lintas yang berlaku, termasuk lampu merah atau rambu-rambu larangan berbelok. Pastikan pula semua fitur kendaraan berfungsi normal. Yang tak kalah penting, berkendaralah dengan sopan dan jangan terbawa emosi. [*/BYU]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 19 Mei 2018