Indonesia menyimpan begitu banyak tempat wisata yang patut dimasukkan ke daftar kunjungan saat liburan. Beberapa di antara tempat wisata itu menawarkan atmosfer sekaligus pesona religi bagi setiap orang yang berkunjung. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berkunjung ke sana.

Mengunjungi destinasi religi bukan hanya mendapat pengalaman baru, bisa jadi kadar keimanan kita meningkat. Bila telah menyusun rencana perjalanan ke tempat-tempat wisata rohani, kita perlu memperhatikan hal berikut ini untuk memulai kegiatan liburan.

Pertama, tempat wisata rohani biasanya digunakan untuk beribadah. Oleh sebab itu, gunakan pakaian yang pantas dan sopan. Selain itu, ada kalanya terdapat tempat-tempat yang tidak boleh diinjak dengan kaki bersepatu atau bersandal. Oleh sebab itu, bawalah plastik untuk menyimpan sepatu atau sandal kita.

Kedua, beberapa tempat wisata rohani tidak mengizinkan masuk perempuan yang sedang datang bulan. Oleh karena itu, jangan memaksakan diri untuk masuk bila sedang haid. Mengamati atau berfoto dari luar saja sudah cukup.

Ketiga, mengingat destinasi wisata rohani diyakini sebagai lokasi yang sakral, jangan berisik dan taati semua peraturan bagi wisatawan. Termasuk, jangan makan dan minum di dalam tempat wisata rohani meski tidak ada aturan yang melarang.

Keempat, ada beberapa tempat wisata rohani yang memiliki mata air yang dianggap suci. Bila ingin mengambil airnya, disarankan secukupnya saja dan tidak perlu berlama-lama di sekitar mata air agar tidak menimbulkan antrean panjang. Yang tak kalah penting, jangan meludah sembarangan di sekitar mata air atau di kawasan tempat wisata untuk menghormati sekaligus menjaga kebersihannya.

Kelima, sebaiknya jangan hanya berfoto, tetapi pahami pula seluk-beluk tempat wisata itu. Misalnya, sejarahnya, siapa saja yang pernah berhubungan erat dengan tempat itu, atau mengapa tempat itu dianggap penting. Dengan demikian, pengetahuan kita bertambah.

Keenam, ada kalanya tempat wisata religi menyediakan kotak sumbangan sukarela. Oleh sebab itu, jika ada rezeki, tak ada salahnya kita memberi sumbangan. Sumbangan kita sedikit banyak akan memengaruhi kelestarian tempat itu. Sumbangan bisa juga diberikan dalam rupa membeli cenderamata yang ditawarkan pengelola tempat wisata. [TYS]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 30 September 2016

Foto Shutterstock.