Misalnya, kita sering merebahkan badan sambil membaca buku di ruangan bercahaya redup. Ini dapat mengusik kesehatan mata. Posisi seperti ini memang terasa nyaman, tetapi sebenarnya kita tengah memaksa mata untuk bekerja keras.
Oleh sebab itu, bila sekarang kita dikaruniai mata yang sehat, jagalah agar selalu demikian adanya hingga hari tua nanti. Periksa gaya hidup dan pola makan kita, apakah sudah mendukung untuk kesehatan mata?
Ada beberapa penyakit mata yang menular dan tidak menular. Sedikit banyak kita perlu mengenali penyakit-penyakit itu agar tahu cara mencegahnya. Berikut ini, beberapa di antaranya.
1. Konjungtivitis
Penyakit mata yang berpotensi menular adalah konjungtivitis. Penyakit ini disebabkan adanya iritasi atau peradangan akibat infeksi pada bagian selaput mata. Tanda penyakit ini antara lain mata memerah, berair, gatal, nyeri, dan keluar kotoran. Pemicu penyakit adalah virus atau bakteri.
2. Trakoma
Penyakit mata yang sangat menular adalah trakoma. Penyakit ini disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini berkembang biak di lingkungan kotor atau bersanitasi buruk. Penyakit ini sering diberitakan mewabah di negara-negara miskin atau berkembang. Gejala trakoma Antara lain mata merah, keluar kotoran, dan kornea kelihatan keruh.
3. Endoftalmitis
Mata bisa juga terserang endoftalmitis. Penyakit ini merupakan infeksi pada lapisan mata bagian dalam yang membuat bola mata bernanah. Gejalanya berupa rasa nyeri yang hebat, mata merah, dan dapat disertai gangguan penglihatan. Penyebabnya kebanyakan karena tusukan benda asing secara tidak sengaja. Penyakit ini tergolong berat dan harus segera ditangani.
4. Keratokonjungtivitas vernalis
Berikutnya adalah penyakit keratokonjungtivitas vernalis. Ini merupakan peradangan pada bagian kornea akibat alergi. Selain menimbulkan rasa sakit, penyakit ini ditandai dengan mata merah, gatal, berair, pembengkakan kelopak mata, dan muncul kotoran mata. Penyakit ini sering menyerang terutama pada musim panas.
5. Selulitis orbitalis
Ada juga peradangan jaringan di sekitar bola mata yang disebut selulitis orbitalis. Tanda dari penyakit ini berupa munculnya rasa nyeri, mata merah, pembengkakan kelopak mata, bola mata menonjol, dan demam.
Bila penyakit ini menyerang anak-anak, biasanya akibat cedera mata, infeksi sinus, atau infeksi yang berasal dari gigi. Diagnosis dapat ditegakkan melalui rontgen gigi dan mulut atau CT scan sinus. Serangan penyakit ini harus segara diatasi.
6. Dakriosistitis
Alergi juga dapat mengundang penyakit dakriosistitis. Dampak dari alergi kemudian menyumbat duktus nasolakrimalis, saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Akibat sumbatan ini, infeksi dapat terjadi di sekitar kantung air mata. Rasa nyeri yang kuat, mata bengkak, dan bahkan mengeluarkan nanah menjadi gejala penyakit ini.
7. Blefaritis
Peradangan pada kelopak mata karena terjadi produksi minyak secara berlebih acap disebut blefaritis. Bola mata memiliki lapisan air mata yang berfungi melindungi bola mata dari iritasi. Di situ terdapat tiga kelenjar, yaitu kelenjar minyak, air, dan lendir.
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya minyak berlebih itu. Kondisi ini diperberat dengan serangan bakteri di bagian tersebut. Serangan blefaritis memiliki gejala mata nyeri, mata merah, panas, berair, dan timbul luka di bagian kelopak mata.
8. Ulkus kornea
Sementara itu, infeksi yang menyerang kornea bagian luar disebut ulkus kornea. Penyakit ini dipicu oleh serangan virus, jamur, bakteri, dan protozoa. Infeksi bisa dimulai saat mata kemasukan benda asing atau kelilipan. Penyakit ini dapat merusak mata.
Gejalanya timbul rasa gatal, nyeri, mata berair, muncul kotoran, dan peka terhadap cahaya (photo phobia). Pada kornea, juga tampak bintik nanah warna kuning keputihan dan terjadi gangguan penglihatan. [*]