“Anaknya lucu ya, tetapi sayang sepertinya kurang cekatan. Tubuhnya pun pendek sekali.” Pernyataan seperti itu bisa jadi pernah Anda dengar dalam percakapan sehari-hari. Peringatan Hari Gizi Nasional baru-baru ini hendaknya tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga ada baiknya para ibu senantiasa memperhatikan asupan yang bergizi bagi sang buah hati.

Dalam semangat Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama dengan pakar kesehatan dan tumbuh kembang anak serta ahli gizi mengadakan diskusi cerdas untuk kembali menginspirasi dan mendukung keluarga Indonesia agar senantiasa memperhatikan kebutuhan gizi seimbang anak-anak Indonesia.

Dari hasil penelitian South East Asia Nutritions Surveys (SEANUTS), dua temuan yang masih membutuhkan perhatian khusus adalah ukuran tubuh pendek (stunting) dan defisiensi vitamin D. Dua kasus ini menjadi perhatian besar karena merupakan salah satu faktor penghambat tumbuh kembang anak secara optimal. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, rata-rata angka kasus stunting di 20 provinsi yaitu 37,2 persen. Data ini didukung oleh hasil SEANUTS, sekitar 24,1 persen anak laki-laki dan 24,3 persen anak perempuan Indonesia mengalami stunting.

Ahli Endokrin Peneliti Masalah Pertumbuhan dan Genetik Pendek Dr dr Aman Bhakti

Pulungan SpA (K) sebagai salah satu pembicara dalam acara diskusi ini mengatakan,

“Stunting bukan sekadar pertumbuhan terhambat (balita pendek), tetapi ada bahaya mendasar yang harus diwaspadai yaitu terhambatnya perkembangan otak dan kapasitas kognitif anak. Tetapi, tidak semua anak yang pendek itu stunting.”

Selain isu stunting yang dibahas, fakta defisiensi vitamin D juga menjadi salah satu sorotan yang perlu diupayakan solusinya. Masalah vitamin D sangat tergantung dengan pola hidup. Menurut Dr Fitrah Ernawati MSc, peneliti dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menambahkan, “Pemenuhan vitamin D yang seimbang dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik anak serta menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga mendukung anak dalam melakukan berbagai aktivitas.”

Mengenai asupan gizi, besaran kalori yang dibutuhkan untuk anak usia pra-sekolah, 4–6 tahun ialah sebesar 1.600 kilo kalori dan anak usia sekolah dasar, 7-12 tahun berkisar antara 1.800–2.200 kilo kalori. Pertumbuhan fisik dan tulang yang optimal tidak hanya diperoleh dari asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tetapi juga intensitas sinar matahari yang diserap oleh tubuh.

Frisian Flag Indonesia sebagai perusahaan produk bergizi berbasis susu mendukung program pemerintah dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDG’s), yang telah mencapai batas akhir target pada 2015. Frisian Flag Indonesia memahami bahwa target pencapaian MDG’s tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tugas seluruh pihak.

“Bentuk komitmen Frisian Flag Indonesia dalam hal ini juga dibuktikan dengan berbagai program yang didesain untuk mendukung tercapainya tujuan MDG’s, seperti Gerakan Nusantara dan Junior NBA presented by Frisian Flag yang mengajak anak-anak dan orangtua untuk memperhatikan asupan gizi seimbang anak berupa konsumsi satu gelas susu setiap harinya, dengan didukung aktivitas olahraga secara teratur seperti bermain bola basket. Selain itu, Frisian Flag Indonesia sebagai perusahaan gizi berbasis susu yang memiliki keahlian internasional lebih dari 140 tahun, mulai hulu (peternakan) hingga ke hilir (konsumen) juga merupakan satu-satunya produsen susu dengan format produk terlengkap di Indonesia, dengan harga terjangkau, terdistribusi secara luas untuk segala usia,” ujar Head of Corporate Affairs Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro. Wahai para ibu, apakah kebutuhan gizi dan vitamin D buah hati Anda sudah terpenuhi? [AYA]

Klasikamus:

Stunting merupakan kondisi pertumbuhan tinggi badan anak tidak memenuhi standar atau disebut anak pendek. Selain faktor gizi makanan seperti protein, karbohidrat, dan khususnya vitamin D – faktor keturunan, stunting dapat dicegah sedini mungkin dengan menerapkan pola aktivitas fisik yang benar pada anak.

noted: pentingnya peranan vitamin d dalam masa tumbuh kembang anak