Berlari bisa jadi merupakan salah satu jenis olahraga yang paling mudah dan terjangkau dilakukan. Namun, selain tubuh yang bugar perlu juga memperhatikan kecukupan cairan saat berlari, termasuk lari marathon.
Dalam berlari, terlebih berlari marathon penting sekali menjaga tubuh tetap terhidrasi guna memastikan performa yang optimal. Apabila terjadi dehidrasi, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada beberapa proses yang berlangsung di dalam tubuh.
Maklum saja, dehidrasi pada atlet dapat menyebabkan timbulnya berbagai keluhan, di antaranya rasa lelah, nyeri kepala, penurunan kemampuan koordinasi, serta kram otot.
Selain itu, berbagai kondisi kesehatan yang terjadi akibat udara panas, seperti kelelahan berat dan heatstroke, juga memiliki berbagai dampak yang serius. Oleh karena itu, penting bagi pelari maraton untuk memastikan jenis dan jumlah cairan yang dikonsumsi sebelum, saat, dan setelah berolahraga.
Sebelum berlari
Sebelum berlari marathon ada beberapa persiapan yang harus dilakukan seorang pelari dalam menjalani perjalanan lari yang relatif panjang (half marathon atau full marathon), Penting sekali bagi meeka untuk menjaga status hidrasi sejak beberapa hari sebelum aktivitas tersebut.
Hal paling mudah untuk mengetahui bahwa tubuh terhidrasi dengan baik dapat diperkirakan dengan mengamati warna urine. Jika warnanya jernih atau kuning sangat muda, berarti tubuh terhidrasi. Frekuensi berkemih yang baik terjadi setidaknya enam kali sehari.
Selain itu, perhatikan pula asupan yang masuk ke dalam tubuh. Pastikan tubuh menghindari asupan minuman beralkohol beberapa hari sebelum berlari. Pastikan pula satu jam sebelum berlari dan sesaat sebelum berlari tubuh mengonsumsi air dalam jumlah cukup.
Saat berlari
Saat berlari, dianjurkan untuk minum setiap merasa sedikit haus. Dalam sebuah penelitian yang pernah dilakukan, terbukti bahwa minum air saat merasa sedikit haus dapat membantu mencegah hidrasi yang kurang serta hidrasi berlebih yang kemudian dapat menyebabkan penurunan natrium dalam darah.
Selain itu, saat melakukan aktivitas berlari disarankan untuk mengonsumsi air secukupnya, sekitar setiap 20 menit. Pada aktivitas fisik yang berlangsung lebih dari 90 menit, pelari juga dapat mengonsumsi minuman isotonik untuk mengganti kehilangan natrium, kalium, dan berbagai mineral lainnya saat berkeringat.
Setelah berlari
Usai menjalani aktivitas lari maraton, para pelari ada baiknya tetap mengonsumsi air untuk memastikan tubuh mendapat cairan yang dibutuhkan. Maklum saja, pada sebagian orang, efek dehidrasi terjadi beberapa waktu setelah berlari karena lupa mengonsumsi cairan dengan cukup setelah selesai.
Amati juga warna urine usai melakukan aktivitas berlari. Jika unrine berwarna kuning gelap setelah berlari, lanjutkan konsumsi cairan untuk mencapai status hidrasi yang baik. Warna urine yang ideal adalah jernih atau kuning muda.
Selain itu, pastikan juga tubuh beristirahat dengan cukup dan usahakan agar tidur dan bangun pada waktu yang sama. Berlari marathon akan menghasilkan manfaat jika dilakukan dengan benar. Pastikan juga fisik tetap terhidrasi sebelum, selama dan setelah berlari marathon.
Ajang Borobudur Marathon dengan tema “Stronger to Victory” yang rangkaian acaranya akan diadakan pada 11-13 November 2022 bisa menjadi momen yang tepat untuk menjajal keseruan berlari marathon. Tertarik bergabung?