“Minggu depan, gambarku yang akan dipajang di papan kreatif,” gumam Kinan.
“Kamu sedang apa, Kinan?” Suara Kak Ara mengagetkan Kinan. Kak Ara adalah kakak sepupu Kinan yang datang berkunjung.
“Ini Kak, aku ada tugas menggambar pemandangan alam.”
Ara melihat gambar Kinan. “Kamu menggambar kolam ikan, ya ?”
Kinan mengangguk. Tiba-tiba Ara mengambil kertas gambar Kinan yang masih kosong.
“Aku juga ikut menggambar, ya,” ucap Ara. Kinan senang karena tahu Kak Ara jago menggambar.
Kak Ara menggambar dengan sangat cepat. Kinan terkagum dibuatnya. Keduanya lalu menggambar bersama-sama hingga mama Kak Ara memanggil Kak Ara untuk pulang.
“Lho Kak, gambarnya tidak dibawa?” tanya Kinan.
“Untuk kamu saja, itu kan kertas gambarmu. Lain kali aku datang membawa kertas gambar baru untukmu.” Kak Ara lalu pulang bersama mamanya.
Kinan menatap gambar Kak Ara. “Jauh lebih bagus dari gambarku. Kalau mengumpulkan tugas dengan gambarnya Kak Ara, pasti aku akan mendapat nilai bagus dan gambarnya akan dipajang di papan kreatif,” gumamnya.
Keesokannya Bu Guru meminta para murid untuk mengumpulkan tugas menggambar.
“Wah, gambarmu semakin bagus, Nan,” puji Bu Guru. Teman-teman Kinan pun ikut memuji gambar yang Kinan kumpulkan.
Seharusnya Kinan senang mendengar banyak pujian, tetapi malah merasa bersalah karena gambar itu buatannya Kak Ara. Kinan lalu mengeluarkan gambar buatannya sendiri dari tasnya.
“Maaf Bu Guru dan teman-teman, sebenarnya itu bukan gambar saya. Itu gambar saudara saya, gambar saya yang ini,” kata Kinan membuat pengakuan sambil menyerahkan gambar asli buatannya.
“Kenapa tadi kamu tidak mengumpulkan gambar buatanmu sendiri?” tanya Bu Guru.
“Karena gambar saya tidak bagus,” jawab Kinan menundukkan kepala.
“Tugas menggambar ini bukan hanya untuk yang bisa menggambar dengan bagus. Ini adalah kegiatan untuk melatih kreativitas kalian. Jadi, berusahalah dengan kemampuan kalian sendiri. Kalian pun akan merasa puas jika sudah berusaha dengan apa yang kalian bisa.” tutur Bu Guru.
Kinan merasa lega. Biarlah gambarnya tidak sebagus yang lain, tetapi itu adalah usahanya sendiri.
“Bu Guru,” panggil Ali tiba-tiba.
“Ada apa Ali?” tanya Bu Guru.
“Bu, saya mau mengulang gambar saya karena saya menggambar dengan dibantu kakak,” ucap Ali.
Wah, rupanya kejujuran Kinan mengenai tugas menggambarnya mendorong orang lain untuk ikut jujur juga. *
Penulis: Indri Hapsari
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita