Banyak hal yang mendasari seseorang memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi. Dari yang sekadar ikut pilihan teman, menuruti minat atau bakat, ataupun memilih yang pada masa depan menjanjikan pekerjaan yang mapan.

Beberapa tahun terakhir, jurusan atau program studi yang menyangkut teknologi dan informasi menjadi primadona. Ini bisa dimaklumi lantaran perkembangan serta pemanfaatan teknologi yang terus berkembang dan meluas di berbagai sektor. Bermacam aktivitas manusia modern pun seolah tak bisa dilepas dari peran teknologi serta perangkat pendukungnya.

Hal lain yang tak kalah populer saat ini adalah gim. Tidak percaya? Tengok riset dari Newzoo, yang menyebut bahwa nilai dari industri ini pada tahun 2015 setidaknya mencapai 91,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.203 triliun, tumbuh 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti dimuat harian ini pada 3 Mei 2016, riset tersebut kemudian menyebut bahwa permainan yang dijalankan di layar komputer adalah penyumbang terbesar, yakni 33,7 miliar dollar AS atau Rp 443 triliun. Meski pernah limbung oleh pembajakan, industri ini perlahan tumbuh kembali melalui kanal distribusi daring.

Sementara di sisi lain, gim terus berkembang. Dari yang hanya melibatkan satu pemain (single player), sekarang ia terus berevolusi. Apalagi dengan adanya internet yang membuat permainan menjadi tidak terbatas, baik dari segi jumlah pemain maupun uang yang bisa dihasilkan.

Soal lapangan kerja, jebolan game design bisa mengisi jabatan di perusahaan hiburan. Apalagi kalau bisa membaca pasar, kreatif, dan mampu membaca tren bahwa gim masa kini juga merambah ke ponsel atau komputer tablet. [ASP]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 22 Maret 2017