“Otto, ayo, makan dulu!” panggil ibunya Otto sambil berenang mendekati terumbu karang. Di sana juga sudah ada ayahnya Otto.
“Otto ingin mencari makanan di tempat lain, Bu,” jawab Otto. Ia sungguh tak mengerti mengapa mereka harus selalu memakan alga yang menempel di terumbu karang setiap hari.
“Hati-hati, Otto! Perginya jangan jauh-jauh, ya,” kata Ayah seraya mengunyah alga.
Otto berenang dengan cepat. Hingga ia tak sadar telah pergi jauh dari tempat kedua orangtuanya.
Tak lama kemudian, suara teriakan minta tolong terdengar.
“Itu suara Otto,” seru Ibu cemas.
Ayah dan ibu lekas berenang mencari Otto. Namun, sayangnya, mereka tidak menemukannya. Dengan hati sedih, ayah dan ibunya kembali pulang.
“Apakah Otto tertangkap oleh manusia?” tanya Ibu.
Ayah Otto memeluk Ibu Otto. “Otto, anak kita yang pintar. Dia pasti tidak akan tertangkap. Dia hanya sedang bersembunyi,” hibur Ayah.
Ibunya Otto mengangguk. Ia berharap apa yang dikatakan ayahnya Otto itu benar.
Hari sudah sore ketika Otto tiba-tiba muncul.
“Ayah! Ibu!” panggil Otto.
Ayah dan Ibunya langsung berlari dan kemudian memeluk Otto.
“Otto minta maaf karena pergi terlalu jauh, Ayah, Ibu. Otto hanya merasa bosan karena harus setiap hari memakan alga di sini,” ujar Otto. Ia pun menceritakan bagaimana ia hampir masuk ke jaring manusia. Untungnya, ia bisa segera bersembunyi di celah-celah karang.
“Oh! Syukurlah! Ibu senang kamu bisa meloloskan diri, Otto! Ibu tak ingin populasi kita terus berkurang karena kita adalah penjaga lingkungan laut,” ucap Ibu.
Otto menatap ayah dan ibu dengan matanya yang bulat. Ia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh ibu.
“Mengapa kita adalah penjaga lingkungan laut, Ibu? Ayah?” tanyanya kemudian.
“Alga-alga yang tumbuh terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan terumbu karang, Otto. Itu sangat membahayakan kehidupan lingkungan laut. Semakin banyak kita memakan alga-alga itu, terumbu karang akan menjadi lebih kuat dan kehidupan laut akan semakin terjaga,” jelas ayahnya sambil mengelus kepala Otto.
Otto manggut-manggut mendengar penjelasan ayah. Kini, ia mengerti mengapa ia harus selalu memakan alga-alga yang tumbuh pada terumbu karang. Dalam hatinya, Otto berjanji akan menjadi penjaga lingkungan laut yang baik.*
Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Iliana Loelianto
Ilustrasi: Regina Primalita
Penutur: Paman Gery (@paman_gery)