Di tengah rapuhnya pertumbuhan ekonomi dunia, industri otomotif, termasuk roda dua, diharapkan mampu bertahan dan terus tumbuh memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional. Upaya pemerintah membangun infrastruktur juga diharapkan dapat mendorong peningkatan industri kendaraan bermotor.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata di Jakarta, Jumat (14/10). “AISI tetap menargetkan penjualan sepeda motor mencapai 6 juta unit pada tahun ini. Di tengah lesunya pasar sepeda motor, AISI optimistis dapat mencapai target, atau paling tidak mendekati angka itu.”
Hingga September 2016, angka penjualan sepeda motor di Tanah Air baru mencapai sekitar 4,38 juta unit. Meski demikian, jumlah sepeda motor yang diekspor terus meningkat. Pertumbuhan ekspor sepeda motor dari 2014 hingga 2016 mencapai 500 persen. Kebutuhan negara maju terhadap sepeda motor berkapasitas kecil di bawah 250 cc menjadi pendorong meningkatnya ekspor sepeda motor tersebut.
Gunadi menjelaskan, perbaikan penjualan sepeda motor akan mulai tampak di paruh kedua 2017. “Pada umumnya, kita melihat dari sejarah pertumbuhan pasar sepeda motor. Kalau sudah bergerak, dia akan cepat naiknya. Mudah-mudahan industri sepeda motor kembali bergairah dan pasar ini akan terus tumbuh.”
Pertumbuhan sepeda motor diprediksi akan semakin merata ke sejumlah daerah. “Pertumbuhan ini akan menjadi merata. Ini menjadi tendensi yang positif, sebetulnya. Kami melihat bahwa pertumbuhan sepeda motor di daerah-daerah sudah mulai bergerak. Saya mencatat dari pertumbuhan kendaraan komersial, sebetulnya, yang lebih banyak diperlukan untuk pengembangan infrastruktur maupun juga di pertambangan. Semoga tren bagus ini akan terus berlanjut,” jelas Gunadi.
IMOS 2016
Terkait Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Gunadi berharap, pameran ini menjadi ajang bagi para pelaku industri sepeda motor Indonesia untuk berkompetisi secara sehat. Selain itu, membangun citra sebagai industri yang mengutamakan konsumen dan kepedulian kepada masyarakat.
Pameran sepeda motor yang digelar pada 2-6 November 2016 tersebut dapat dijadikan wadah bagi para komunitas sepeda motor untuk menjalin hubungan antarkomunitas sekaligus mendorong peningkatan industri sepeda motor nasional di tahun mendatang.
Teknologi pada sepeda motor diyakini akan terus berkembang sehingga menghasilkan produk-produk sepeda motor yang lebih canggih, tetapi hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Menurut data AISI, Indonesia masih menjadi pemain terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan India. Industri sepeda motor memiliki potensi besar dalam berkontribusi pada pengembangan industri nasional dan peningkatan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja.
Ketua Pelaksana IMOS 2016 Sigit Kumala mengemukakan, pameran tersebut diisi dengan berbagai acara yang dibuat untuk melengkapi kebutuhan para bikers. “Di sini, kami tidak hanya mengajak para pengunjung untuk sekadar menonton pameran. Namun, pengunjung dapat menyalurkan hobi mereka di bidang otomotif, terutama sepeda motor.”
Pameran bertajuk “Teknologi untuk Kehidupan Lebih Baik” ini diikuti 5 merek anggota AISI, di antaranya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. Serta 3 merek non-AISI, yakni BMW Motorrad, KTM, dan Nozomi. Merek-merek suku cadang otomotif yang juga turut memeriahkan ajang dua tahunan ini seperti Astra Otoparts, TDR, Bosch, Ferrox, merek-merek Lubricants seperti Evalube, Idemitsu, Pertamina Lubricants, serta berbagai merek apparel dan perlengkapan berkendara.
“IMOS untuk AISI adalah ajang untuk industri sepeda motor Indonesia menunjukkan perkembangannya, dan menjadi wadah penting bagi AISI untuk terus mendorong kesadaran safety riding. Oleh karena itu, di setiap penyelenggaraan, IMOS tidak pernah absen menyelenggarakan pelatihan, yang dipandu oleh para profesional. Ini sejalan dengan program global yang dicanangkan oleh asosiasi industri sepeda motor internasional,” pungkas Gunadi. [BYU]
foto:  Egbert Siagian
noted: Optimisme Industri Sepeda MotorÂÂ