Skena NFT di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta, mendapatkan tambahan amunisi untuk bisa menunjukkan hasil karyanya. Kehadiran NFTONE Gallery menjadi salah satu ruang alternatif untuk memamerkan karya.

NFTONE Gallery yang berlokasi di lantai 2 Citiwalk Sudirman dibuka pada hari Sabtu (13/5) lalu. Dalam acara pembukaan, Ali Kusno Fushin selaku Direktur NFTONE menegaskan kehadiran galeri ini bisa memberi jalan kreator, sekaligus edukasi ke publik mengenai NFT.

“Karya yang di-NFT-kan tidak identik dengan sesuatu yang mahal,” kata Ali. “Di NFTONE Gallery, orang bisa mengoleksi karya mulai dari Rp200.000.”

Selain sebagai galeri untuk memamerkan karya, NFTONE juga dilengkapi dengan fitur pasar yang memudahkan transaksi dan koleksi karya. Pengunjung galeri yang tertarik dengan karya yang dipasang bisa langsung membawa pulang versi digitalnya dalam bentuk NFT.

Konsep hibrida antara teknologi rantai blok dan pengalaman langsung ini menjadi daya tarik galeri yang dilengkapi ruang imersif dengan dukungan proyektor Epson. Bagi peminat yang tidak bisa datang langsung ke ruang galeri, mereka masih bisa melakukan transaksi di situs nftone.io.

“Boleh dibilang NFTONE menjembatani antara dunia web2 dan web3 dengan memberikan ruang yang terdapat di keduanya,” tambah Omen yang menjadi moderator acara pembukaan.

Dalam acara pembukaan tersebut, hadir juga Sudjud Dartanto, dosen ISI Yogyakarta yang sekaligus kurator seni. Sudjud menambahkan bahwa kehadiran galeri ini bisa membuka peluang bagi seniman atau kreator untuk menemukan patronnya.

Secara khusus, galeri ini juga membuka kesempatan bagi publik untuk mengenal perkembangan seni kontemporer serta perangkat pendukungnya berupa teknologi rantai blok dan instrumen penyaji karya.

Dengan demikian, hal ini juga menjadi lahan publik untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai hal-hal tersebut, termasuk NFT dan karya yang tertaut.