Beberapa negara yang masyarakatnya gemar berjudi sebenarnya mengalami kerugian tahunan mencapai miliaran dolar. Sebut saja Amerika Serikat, China, Jepang, Italia, dan Australia, mengalami kerugian tahunan yang mencapai miliaran dolar akibat berbagai bentuk perjudian.
Berikut ini adalah negara-negara dengan tingkat kerugian terbesar di dunia karena judi yang dihimpun oleh World Atlas. Dari kasino di Las Vegas hingga lotere negara di China. Setiap negara memiliki karakteristik unik dalam industri perjudian, tetapi semuanya memiliki kesamaan dalam kerugian besar yang ditimbulkan.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara dengan kerugian akibat judi yang tertinggi di dunia, mencapai 116,9 miliar dolar AS per tahun. Sebagai pusat perjudian, Las Vegas menjadi simbol aktivitas kasino di AS, meskipun jenis perjudian lain seperti lotere, mesin slot, bingo, dan taruhan olahraga juga sangat populer.
Sejak 2018, ketika Mahkamah Agung AS mencabut larangan federal untuk taruhan olahraga, popularitas taruhan olahraga melonjak. Pada 2024, sekitar 26 persen orang dewasa di AS memasang taruhan pada Super Bowl, dengan total taruhan mencapai 23,1 miliar dolar AS, naik sekitar 7 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya.
2. China
China mengalami kerugian perjudian sebesar 62,4 miliar dolar AS setiap tahunnya, meskipun perjudian umumnya ilegal di daratan utamanya. Sebagian besar aktivitas perjudian di negara ini dilakukan melalui lotere resmi negara, yakni Welfare Lottery dan Sports Lottery.
Selain itu, di Makau—daerah administrasi khusus di China—perjudian diperbolehkan dan bahkan menjadi pusat ekonomi. Kasino-kasino di Makau menghasilkan pendapatan yang signifikan, mencapai 22,3 miliar dolar AS pada 2023.
3. Jepang
Meskipun banyak jenis perjudian dilarang di Jepang, kerugian tahunan akibat perjudian di negara ini mencapai 24,1 miliar dolar AS. Permainan seperti Pachinko yang mirip dengan pinball menjadi sangat populer dan diizinkan secara hukum karena dianggap sebagai bentuk hiburan budaya.
Selain itu, Jepang juga memiliki taruhan legal pada beberapa jenis balapan seperti balapan kuda dan perahu, yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendapatan.
4. Italia
Italia, dengan kerugian perjudian mencapai 19 miliar dolar AS, memiliki budaya perjudian yang panjang, dimulai dari zaman Romawi. Pada 2006, Italia melonggarkan regulasi perjudiannya, yang mendorong meningkatnya jumlah kasino di kota-kota besar seperti Venice dan Milan. Jenis permainan klasik seperti Baccarat dan Fibonacci berasal dari Italia, memperlihatkan bahwa perjudian telah menjadi bagian penting dari budaya negara ini.
5. Australia
Australia rugi karena aktivitas judi sebesar 18,3 miliar dolar AS per tahun, dengan aktivitas yang berpusat di mesin slot, dikenal sebagai “pokies.” Sekitar dua dari lima orang Australia berjudi setiap minggu, dan negara bagian New South Wales memiliki konsentrasi mesin slot tertinggi di negara tersebut. Perjudian menjadi masalah kesehatan publik di Australia, dengan sekitar 80.000 hingga 160.000 orang dewasa yang mengalami masalah kecanduan.
6. Inggris
Inggris berada di posisi keenam dengan kerugian sebesar 18 miliar dolar AS, sebagian besar melalui perjudian online. Industri perjudian online Inggris berkembang pesat, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mendorong pertumbuhan aktivitas daring.
Pada 2024, pendapatan dari perjudian online di Inggris diperkirakan mencapai 16,39 miliar dolar AS, dengan perkiraan pertumbuhan tahunan sekitar 4 persen hingga 2028. Kasino besar di Inggris, seperti Aspers dan Manchester235, juga memiliki pengaruh besar dalam industri ini.
Baca juga:Â Waspada Tusk, Ancaman Siber yang Mengintai Dunia Kripto
7. Kanada
Kanada mencatat kerugian akibat judi sekitar 12,4 miliar dolar AS. Lotere menjadi bentuk perjudian paling umum, dengan sekitar 65 persen orang dewasa Kanada berpartisipasi setiap tahun. Meskipun Kanada memiliki banyak kasino di provinsi-provinsi besar seperti British Columbia dan Ontario, perjudian online juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Diperkirakan industri perjudian online akan tumbuh sebesar 6,39 persen dari 2024 hingga 2029.
8. Jerman
Di Jerman, kerugian akibat perjudian mencapai 11,2 miliar dolar AS. Negara ini memiliki regulasi ketat yang mengatur mesin slot dan lotere. Banyak mesin slot terdapat di restoran dan arcade, sementara taruhan olahraga juga semakin populer, terutama selama acara sepak bola yang disiarkan langsung. Menurut statistik, sekitar 1,3 juta orang dewasa di Jerman memiliki masalah kecanduan perjudian, sementara 3,3 juta lainnya menunjukkan tanda-tanda awal kecanduan.
9. Prancis
Prancis mengalami kerugian sebesar 10,4 miliar dolar AS per tahun akibat perjudian. Perjudian memiliki sejarah panjang di Prancis, termasuk penemuan roda roulette oleh Blaise Pascal. Sejak melegalkan perjudian online pada 2010, jumlah pemain meningkat pesat. Balapan kuda, seperti yang diadakan di Chantilly, menjadi salah satu acara taruhan terbesar, menarik minat penjudi dari berbagai daerah.
10. Spanyol
Spanyol mencatat kerugian perjudian sebesar 8,9 miliar dolar AS setiap tahun. Meski sebagian besar orang dewasa Spanyol berjudi, jenis perjudian yang populer cenderung memiliki risiko rendah, seperti lotere nasional. Hanya sekitar 17,9 persen populasi yang berpartisipasi dalam bentuk perjudian lain seperti kasino dan taruhan olahraga, menjadikan perjudian lebih sebagai bentuk hiburan di negara ini.