“Teknologi” menjadi kata kunci saat kita berbicara tentang perubahan zaman. Ya, perilaku kehidupan manusia dari dahulu hingga sekarang, bahkan hingga tahun-tahun selanjutnya, tak mungkin dapat dipisahkan dari teknologi.

Tak dimungkiri, memelesatnya perkembangan teknologi mampu mewujudkan hal-hal yang awalnya kita anggap mustahil akhirnya menjadi kenyataan. Pada dunia otomotif, contohnya. Mobil bermesin pembakaran dalam yang ditemukan Karl Benz pada 1886 di Jerman terus dilakukan penyempurnaan.

Setelah belum lama ini dunia otomotif disemarakkan kehadiran teknologi hybrid, kini hadir teknologi mutakhir lainnya, yakni mobil tanpa pengemudi. Meski belum semua negara siap menyambut hadirnya mobil otomatis tersebut, setidaknya hal ini mendorong negara-negara di dunia untuk giat berbenah, terutama infrastruktur, dalam menyambut teknologi canggih tersebut.

Mercedes-Benz adalah salah satu produsen mobil ternama yang memperkenalkan mobil tanpa pengemudi. Pameran internasional Consumer Electronics Shows (CES) di Las Vegas, Februari lalu, dijadikan ajang peluncuran Mercedes-Benz F015 yang sangat fenomenal.

Kendaraan roda empat yang sekilas mirip kapsul tersebut mempunyai nilai aerodinamis yang cukup tinggi. Di sisi luar bagian depan, contohnya. Mobil ini tidak menggunakan jenis grille yang umum dipakai pada mobil yang beredar saat ini. Sementara itu, bagian belakang mobil yang biasanya hanya terdapat lampu, pada F015 hadir LED display yang menampilkan sejumlah informasi bagi pengendara di belakangnya.

Layar LED tersebut akan menampilkan kata “Stop” ketika mobil sedang melewati zebra cross. Layar juga akan menampilkan peringatan kepada pengemudi di belakangnya ketika mobil itu mengurangi kecepatan. Hal ini tentu merupakan terobosan baru guna mengurangi terjadinya kecelakaan.

Tidak sekadar alat transportasi

Pada situs resminya, Chairman of the Board of Management of Daimler AG and Head of Mercedes-Benz Cars Dieter Zetsche menjelaskan, mobil tersebut hadir melampaui perannya sebagai alat transportasi belaka melainkan telah menjadi sebuah ruang hidup yang bergerak.

Orang yang ada di dalam kendaraan tersebut akan menikmati kenyamanan maksimal karena desain interior yang mempertimbangkan banyak hal. Penumpang seakan tidak sedang berada di dalam mobil karena jok menggunakan desain captain seat yang dapat saling berhadapan. Akses keluar-masuknya pun istimewa. Bangku akan menghadap ke pintu beberapa derajat agar penumpang lebih mudah saat duduk.

Pada bagian door trim terdapat layar yang dijadikan penyedia informasi maupun sarana untuk memberikan “perintah” kepada sistem. Dengan menyentuh menu-menu yang ada pada layar tersebut maka mobil akan segera menjalankan tugasnya.

Lalu, bagaimana dengan bahan bakar? Mobil masa depan tersebut tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak melainkan menggunakan fuel cell sebagai sumber energi. Pihak Mercedes-Benz mengklaim baterai yang digunakan pada sistem hybrid mampu mengoperasikan mobil tersebut sejauh 200 kilometer.

Jerman bukanlah satu-satunya negara yang mengembangkan mobil tanpa pengemudi. Jepang dengan Nissan-nya dan Amerika dengan Ford-nya juga melakukan pengembangan terhadap teknologi serupa.

Uni Emirat Arab juga telah mempersiapkan Dubai sebagai salah satu tempat untuk mengembangkan teknologi tersebut. Belum lama ini, dinas jalan raya dan transporasi Dubai (Roads and Transport Authority/RTA) menyatakan bahwa lembaga tersebut telah melakukan studi tentang penggunaan mobil tanpa pengemudi.

Seperti yang dilaporkan Antara, Ketua Dewan Pelaksana RTA Mattar At-Tayer menjelaskan, gagasan ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Uni Emirat Arab untuk menjadikan 2015 sebagai tahun inovasi di negara tersebut.

Inggris juga melakukan hal serupa. Seperti yang diberitakan Reuters, pemerintah Inggris telah mempersiapkan berbagai hal terkait hadirnya mobil tanpa pengemudi. Uji coba mobil canggih itu pun dimungkinkan jika harus dilakukan di jalan umum. Hal tersebut dilakukan untuk terus memotivasi industri otomotif agar berkembang pesat. [BYU]

noted: mobil tanpa pengemudi bukan mustahil