Ethan Hunt tidak akan pernah bisa lepas dari IMF yang akan terus menugaskannya menjalankan misi-misi berbahaya yang menantang maut.
Kali ini, Ethan Hunt harus menghadapi teroris berbahaya yang mengincar plutonium yang merupakan bahan membuat senjata nuklir. Para teroris ini menamakan diri sebagai The Apostle dan masih berafiliasi dengan The Syndicate yang dipimpin Solomon Lane, dalang yang ditangkap Hunt dalam Rogue Nation.
Tugas Hunt adalah mencari plutonium tersebut dan mengamankannya sebelum berpindah ke tangan The Apostle—yang ingin menjadikan plutonium tersebut sebagai bahan ancaman agar Solomon Lane (Sean Harris) dibebaskan. Hunt memanggil kembali tim lamanya, Benji (Simon Pegg) dan Luther (Ving Rhames) untuk menjalankan misi ini yang membawanya ke Berlin.
Namun, misi tidak berjalan sesuai rencana, membuat Hunt semakin jauh dari plutonium. Hal ini membuat Hunt harus bekerja sama dengan agen CIA August Walker (Henry Cavill) yang diminta mengawasi sepak terjang Hunt.
Mereka pun bertolak ke Paris untuk mengejar plutonium tersebut dan bertemu dengan Ilsa, agen asal Inggris yang pernah terlibat cinta lokasi dengan Hunt. Hunt pun harus berhadapan dengan orang misterius bernama John Lark, mengikuti instruksi dari White Widow (Vanessa Kirby), dan harus berurusan lagi dengan Solomon Lane.
Hunt kembali berjibaku dengan misi yang sangat kompleks dan tak masuk akal, yang sekali lagi mengharuskannya berhadapan dengan bahaya tingkat tinggi yang mengancam nyawanya, juga orang-orang yang dekat dengannya.
Aksi memukau yang intens
Salah satu yang menarik dari franchise Mission Impossible adalah ketotalitasan Tom Cruise, sang pemeran utama, dalam memerankan karakter Hunt. Sejak franchise ini rilis pertama kali pada 1996, Tom Cruise selalu melakukan semua aksinya sendiri.
Sesuai namanya, tiap franchise film ini menyajikan aksi-aksi ekstrem yang memukau. Tak hanya sekadar aksi kejar-kejaran mobil, tetapi aksi panjat tebing, bergelantungan di menara tertinggi di dunia, sampai kejar-kejaran dengan helikopter.
MI6 memberikan aksi yang semakin intens, dengan eksplorasi yang lebih variatif, memanjakan mata penonton, sekaligus memberikan efek tegang hampir di sepanjang film. Sutradara McQuarrie membuktikan bahwa chemistry-nya dengan Cruise membuahkan hasil. Setelah sukses mengomandoi Rogue Nation, McQuarrie menggali lebih dalam limit yang bisa dilakukan oleh seorang Ethan Hunt dalam menjalankan misi superkompleks yang selalu tampak mustahil.
Usaha ini sudah sepantasnya mendapatkan apresiasi tinggi. Buktinya, tiap franchise MI selalu memiliki aksi yang menonjol dan memorable. Dalam MI6, Tom Cruise menaikkan limitnya lebih tinggi lagi, dengan melakukan adegan melompati gedung-gedung dengan kecepatan tinggi hingga kejar-kejaran menggunakan helikopter yang tentunya dikendarainya sendiri.
Ethan Hunt menjadi superspy idola sejak era 1990-an, bersaing ketat dengan spy necis James Bond dengan aksen Inggrisnya yang menawan. Namun, Cruise boleh berbangga hati karena karakter Ethan Hunt telah melekat ke dalam dirinya.
Secara personal, tentunya Cruise memiliki “hubungan yang lebih intim” dengan Ethan Hunt, dengan begitu, dia lebih bisa melakukan eksplorasi lebih dalam dan menampilkan lebih banyak konflik untuk membumbui film penuh aksi ini.
Sebagai contoh, dalam MI6, McQuarrie jelas memiliki niat serius untuk tak hanya memanjakan penonton dengan rentetan aksi memukau. Dia ingin melakukan hal lain yang mungkin tak banyak dijamah sutradara film aksi lainnya: menggugah sisi sentimental penonton.
Tentu, penggemar MI tahu persis bahwa karakter Ethan mirip seperti karakter Vision dalam Marvel Cinematic Universe: berperang tanpa mau menyakiti orang-orang yang tidak berdosa. Namun, seorang Ethan memiliki sesuatu yang lebih, yaitu kepeduliannya terhadap orang-orang terdekatnya. Kisah lalunya bersama istrinya, Julia, membuat penonton berempati kepada Hunt. Dan, sekali lagi, rasa empati ini kembali berhasil dibangun dalam MI6.
Superman berkumis
Kemunculan Henry Cavill dalam MI6 juga menjadi salah satu hal yang ditunggu. Bagaimana tidak, penampilan barunya dengan kumis dan janggut tipis sempat membuat pusing Warner Bros—rumah produksi Justice League—saat Josh Wheadon memutuskan untuk melakukan reshoot salah satu adegan Superman yang bertepatan dengan proses syuting MI6.
Keputusan akhir untuk menghilangkan facial hair Cavill menggunakan CGI berbuah kritikan pedas dari para penonton karena hasil yang dianggap kurang mulus. Hal ini berbuntut pada rasa penasaran yang sangat besar akan penampilan baru Cavill yang sempat menimbulkan kontroversi.
Di samping penampilan fisiknya yang sempat membuat heboh, Cavill tampil dengan sangat percaya diri sebagai August Walker. Cavill berhasil menanggalkan imej Superman yang melekat dalam dirinya. Apalagi, perannya sebagai antagonis dari Ethan Hunt membuatnya bebas mengeksplorasi karakter Walker, membuat penonton puas dengan pembawaannya yang lebih dark dan misterius.
Tak perlu khawatir dengan ekspektasi tinggi yang sudah terpasang sejak awal setelah menyaksikan trailer film ini. Dari seluruh film action yang rilis sepanjang 2018, MI6 bisa dibilang menjadi yang terbaik, khususnya dari sisi totalitas para pemerannya.
Tak banyak film aksi yang menarik penonton karena murni ingin menyaksikan effort lebih para pemainnya. Banyak juga yang sekadar ingin “cuci mata” melihat aksi-aksi keren mobil-mobil bergelimpangan, atau menikmati efek CGI yang tampak nyata. MI6 menawarkan hal yang berbeda. Film ini memberikan pengalaman tak hanya keseruan, tetapi perasaan puas atas kerja keras para pemerannya demi menyajikan aksi-aksi yang memang nyaris mustahil. [DLN]
Sutradara :
Christophe McQuarrie
Skenario :
Christophe McQuarrie
Pemain :
Tom Cruise, Henry Cavill, Ving Rhames, Simon Pegg, Rebecca Ferguson, Sean Harris, Angela Bassett, Michelle Monaghan, Alec Baldwin
Rilisan :
Amerika Serikat
Tayang Perdana :
Juli 2018
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 8 Agustus 2018.