Salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Jakarta Pusat, Millennium Mall, kini resmi kembali menggunakan nama lamanya Mal Atrium Senen. Pengumuman ini disampaikan dalam acara peluncuran identitas baru yang digelar di lokasi mal pada awal Juli 2025.
Perubahan nama ini menandai dimulainya era baru bagi pusat niaga yang telah berdiri sejak tahun 1992 tersebut. Mal Atrium Senen merupakan bagian dari superblok Segitiga Senen, yang mencakup kawasan bisnis strategis seperti perkantoran, hotel bintang empat, dan area ruko. Mal ini sempat menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan paling ramai di Jakarta pada dekade 1990-an hingga awal 2000-an.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga pembaruan identitas dan semangat kami dalam mengembangkan pusat perbelanjaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat urban masa kini,” ungkap Elly Christin, Direktur PT Nusa Mandiri Properti selaku pengelola Mal Atrium Senen.
Selain penggantian nama, manajemen juga telah melakukan pembaruan menyeluruh pada fasilitas publik, visual branding, serta peremajaan infrastruktur seperti lift dan eskalator. Area atas gedung yang selama ini menjadi pusat onderdil kendaraan dan elektronik, juga mengalami penyegaran agar tetap menjadi daya tarik utama yang legendaris.
Mal Atrium Senen kini menyasar segmen pengunjung yang lebih luas, termasuk generasi muda dan keluarga urban. Sejumlah tenant baru, baik nasional maupun internasional, turut meramaikan suasana dengan ragam pilihan kuliner, fesyen, hingga hiburan.
Menariknya, Mal Atrium Senen juga ditunjuk menjadi lokasi penutupan Festival Jakarta Great Sale 2025, sebuah event tahunan yang menjadi bagian dari perayaan HUT DKI Jakarta. Penunjukan ini mempertegas posisi Mal Atrium sebagai destinasi belanja dan hiburan penting di kawasan Jakarta Pusat.
Dengan identitas baru ini, manajemen berharap Mal Atrium Senen tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tetapi juga ruang publik yang inklusif, nyaman, dan mampu merangkul komunitas sekitar serta pelaku UMKM lokal.
“Kami membuka ruang kolaborasi dan terus mendorong revitalisasi agar Mal Atrium tetap menjadi pilihan utama masyarakat, bukan hanya karena sejarahnya, tapi juga karena daya tarik barunya,” tutup Elly Christin.