Senin, 8 Februari menjadi istimewa. Hari tersebut bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2567. Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek menjadi ajang mudik untuk berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahim. Bagi yang tidak merayakan, Imlek memberi pengalaman baru untuk mengisi waktu dan berkelana.
Dari daratan Tiongkok, perayaan menyambut kedatangan musim semi ini menyebar seiring berkembangnya migrasi penduduk Tiongkok ke seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Meski berjarak beribu-ribu kilometer, berbagai tradisi yang diwariskan nenek moyang turut mengiringi dan memeriahkan hari. Angpau, baju baru, dodol, hingga kue keranjang tak ketinggalan.
Namun, yang tidak merayakan Imlek pun turut menikmati hari dengan meriahnya perayaan tradisi ini. Apalagi tahun ini jatuhnya tanggal perayaan Imlek berdekatan dengan akhir pekan dan menjadi hari libur nasional. Bagi pencinta wisata, akhir pekan tersebut sudah diberi penanda khusus. Artinya, saatnya berjalan-jalan!
Wisata Imlek
Tak perlu jauh-jauh melancong ke Negeri Tirai Bambu jika ingin mendapatkan sebentuk sensasi merayakan Imlek yang kental. Indonesia memiliki beberapa destinasi untuk dituju dan menjadikan hari Imlek terasa lebih menyenangkan.
Di Jakarta, tentu belum lengkap jika tak menyempatkan diri ke kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Inilah salah satu sudut pecinan tertua di Batavia. Kawasan ini juga menjadi tujuan utama masyarakat Tionghoa. Bagi penghobi fotografi, menyempatkan diri datang ke sini saat Imlek akan mengantongi ribuan foto menarik dalam memori kamera.
Wihara Dharma Bakti atau Jin De Yuan di Jalan Kemenangan III menjadi sorotan. Dibangun pada 1650, saat Imlek, kelenteng ini ramai oleh pengunjung yang tak hanya dari wilayah Jabodetabek, tetapi juga Sumatera, Kalimantan, dan sekitar Pulau Jawa. Di antara lorong jalan yang sempit di area Petak Sembilan, tak jarang bertemu rombongan barongsai yang tengah beraksi dan menyambangi tiap-tiap pintu rumah. Bahkan, mereka juga masuk ke dalam rumah yang memiliki tangga tinggi nan curam.
Sementara di Cibubur, Kampung China di Kota Wisata juga menjadi incaran untuk merayakan Imlek bersama keluarga dan kerabat. Memasuki area ini, suasana Pecinan yang kental akan segera terasa. Arsitektur khas Tiongkok menghiasi setiap sudut, termasuk pada berbagai kios yang terdapat di dalamnya. Ragam suvenir khas Tiongkok juga bisa ditemui.
Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, yang menjadi petilasan tempat pendaratan pertama Laksamana Ceng Ho dari Tiongkok juga ramai dikunjungi untuk bersembahyang. Di sini juga terdapat peramal atau pembaca nasib untuk menilik keberuntungan di tahun yang baru.
Cerita dari Singkawang, Kalimantan Barat, juga tak pernah lepas menjadi buah bibir setiap tahunnya. Kota ini mendandani diri dengan berbagai ornamen khas berwarna merah dan serangkaian perayaan serta pawai. Yang paling ditunggu-tunggu tak lain saat festival Cap Go Meh yang menampilkan pawai para tatung.
Masih banyak destinasi di Indonesia yang menampilkan semarak Imlek. Jangan lupa, selama di perjalanan, cicipi pula berbagai penganan menarik yang hanya disajikan setahun sekali. Hotel berbintang dan beberapa restoran khas masakan Tiongkok juga menyajikan yu sheng yang hanya muncul saat Imlek dan Cap Go Meh. Menu khas ini menjadi simbol harapan berkah dan rezeki, kemakmuran, kesehatan, dan kebahagiaan yang akan datang pada tahun baru.
Banyak cara untuk turut larut dalam kemeriahan Imlek, banyak destinasi untuk dibidik. Inilah saatnya merayakan kegembiraan dengan sepenuh hati. Tebarkan senyum dan nikmati hari. Gong xi fa cai! [ADT]
noted:Â Meriahnya ImlekÂ