Hari libur yang cukup panjang selama Idul Fitri memberikan kita kelonggaran untuk merencanakan beragam kegiatan. Mudik ke kampung halaman, mempererat tali silaturahim dengan sanak saudara, atau menyegarkan pikiran dengan pergi ke tempat baru. Sambil berlibur, Anda juga bisa menyempatkan diri untuk berbagi atau bahkan belajar.

Travel with a cause, meski bukan hal yang terlalu baru, selalu memberikan pengalaman baru. Ini adalah cara berwisata dengan tujuan tidak hanya berjalan-jalan di suatu tempat, tetapi juga memberikan manfaat atau dampak positif untuk tempat yang kita tuju. Misalnya, dengan turut terlibat dalam kegiatan masyarakat setempat, berbagi ilmu dengan anak-anak di sekitar, atau ikut membersihkan lingkungan dari sampah.

Saat ini, ada beberapa organisasi atau komunitas yang menawarkan kegiatan berwisata yang sekaligus memungkinkan Anda berbagi dengan warga dan belajar dari mereka. Travel Sparks, misalnya. Agen perjalanan yang didirikan Nila Tanzil ini menawarkan rute-rute di daerah Indonesia Timur sekaligus memberikan wisatawan kesempatan untuk menjadi relawan di Taman Bacaan Pelangi.

Foto-foto dokumen Taman Bacaan Pelangi

Taman Bacaan Pelangi, seperti namanya, membangun perpustakaan di area-area yang cukup terpencil di Indonesia Timur. Organisasi ini juga mengadakan lokakarya untuk peningkatan kapasitas dan literasi anak-anak lokal. Saat ini, Taman Bacaan Pelangi sudah membangun 82 perpustakaan dan menjangkau lebih dari 20 ribu anak.

Selain Travel Sparks, ada pula Inhale Community. Komunitas ini membantu pengembangan wisata desa di Kampung Panaruban, Subang, Jawa Barat dan merancang kegiatan untuk wisatawan. Dalam kegiatan yang disebut Inhale sebagai cultifarm ini, wisatawan dapat merasakan tinggal di desa, memasak bersama warga desa, juga terlibat dalam kegiatan desa seperti mengikuti pawai. Ada pula program mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak.

Bawa dampak positif

Pengalaman serupa tentu saja bisa Anda rancang sendiri juga. Ketika Anda mudik misalnya, Anda bisa mencari komunitas atau desa wisata di dekat kampung halaman Anda dan mengunjunginya, atau bahkan bermalam di sana.

Desa wisata yang kini bertumbuh semakin banyak memudahkan Anda untuk mencari model wisata alternatif. Di Bali misalnya, Anda bisa menemukan Penglipuran di Pemuteran. Di Yogyakarta, ada Pentingsari atau Nglanggeran. Desa Waturaka di NTT, Lembah Harau di Sumatera Barat, Teluk Meranti di Riau, Bontagula di Kalimantan Timur, dan sebagainya bisa menjadi destinasi Anda.

Foto Shutterstock.com

Tak sempat mengunjungi tempat-tempat itu secara khusus? Tentu Anda masih punya banyak cara untuk memberi dampak positif bagi daerah tujuan berlibur. Anda dapat membawa kantong sampah dan mengumpulkan sampah-sampah yang Anda temukan. Membawa buku untuk diberikan kepada komunitas atau perpustakaan daerah setempat. Menyumbang untuk kegiatan konservasi, atau bahkan mengunjungi panti jompo dan berinteraksi dengan para lansia yang tinggal di sana. Hal-hal sederhana yang barangkali membuat liburan Anda terasa lebih bermakna. [NOV]