Selain menerangi jalan, lampu utama mobil (head lamp) pada mobil berfungsi juga untuk mendukung keamanan sekaligus bahasa isyarat dengan pengguna jalan yang lain. Oleh karena itu, intensitas cahayanya perlu diperhatikan agar tidak redup dengan cara yang beragam.
Baca juga : Penyebab lampu mobil redup
Mengganti Bohlam
Pertama, mengganti bohlam. Ini menjadi cara yang biasa dilakukan. Namun, jangan sembarang mengganti karena kalau daya lampu terlampau besar dari yang dianjurkan bisa menimbulkan panas berlebih.
Panas tersebut membuat kualitas reflektor dan kaca lampu (terutama yang menggunakan material plastik) menurun. Ini bisa dilihat pada warna reflektor atau kaca lampu yang menguning kecokelatan atau kusam. Baca buku panduan untuk mengetahui daya yang sesuai untuk mobil Anda.
Patut diingat pula bahwa penggunaan daya lampu yang besar menuntut penggantian kabel yang sesuai. Kalau tidak, besar kemungkinan kabel akan menjadi panas dan berisiko menimbulkan hubungan pendek arus listrik.
Mengganti Warna Lampu
Cara kedua yang banyak dilakukan untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan headlamp adalah mengganti warna lampu tersebut. Memilih lampu yang berwarna putih memang nyaman karena akan mampu menerangi jalan dengan baik. Namun, sinar lampu jenis ini tidak mampu menembus hujan. Berbeda dengan lampu berwarna kuning, yang mampu menembus hujan atau kabut, tetapi akan mengganggu pengendara lain dalam kondisi cuaca cerah.
Oleh karena itu, sebaiknya pilih warna yang netral atau sesuai pabrikan. Ini akan memberi performa yang cukup, baik saat hujan atau cuaca cerah.
Cara ketiga adalah dengan mengganti kabel grounding. Seiring usia, performa kabel ini saat menyuplai arus negatif ke bohlam akan menurun. Sebaiknya ganti kabel yang juga sudah dilengkapi relay supaya pancaran lampu semakin cihuy.
Langkah terakhir untuk menjaga kondisi lampu adalah menutup celah pada lampu dengan seal. Cara ini dimaksudkan supaya tidak ada debu atau air yang masuk ke dalam “ruang” lampu yang bisa memicu embun dan jamur pada kaca yang bakal menghalangi sorot lampu.
Mengatur Sorotan
Mengatur arah sorot lampu juga jadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan supaya sinarnya tidak terlampau rendah atau terlampau tinggi—yang ini tentu bakal mengganggu kendaraan dari arah berlawanan.
Pada beberapa mobil, sorot lampu ini bisa dilakukan secara otomatis. Nah, kalau mobil Anda tidak memiliki fitur tersebut, beberapa langkah ini bisa dilakukan.
Pertama, parkir mobil di depan tembok pada jarak 3–5 meter. Lakukan penyetelan satu per satu, bisa kiri atau kanan dahulu.
Lampu yang belum disetel harus ditutup sehingga tidak membingungkan saat disetel. Yang penting Anda harus tahu mana baut penyetelan horizontal dan vertikal setiap lampu.
Pastikan mobil diparkir pada permukaan yang rata. Atur sedemikian rupa supaya setelan tidak terlalu tinggi karena akan menyilaukan orang; tidak terlalu rendah karena jangkauan menjadi terbatas; tidak terlalu kanan karena akan mengganggu orang. Sementara untuk lampu kiri diatur agak ke kiri supaya pengendara mampu memantau tepian jalan. Setelah masing-masing lampu disetel, periksa keduanya, termasuk lampu dekat dan jauh.
Yang perlu diperhatikan adalah tetap menggunakan lampu halogen, bukan HID atau xenon yang akan menyilaukan pengguna jalan dari arah berlawanan. [ASP]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 10 November 2017