Nuansa tiga warna: putih, hitam, dan merah akan segera terbaca begitu kita membuka laman portofolio Azhar N Ahdiyat, atau lebih dikenal dengan Ajay Ahdiyat. Konsep tersebut menjadi identitas yang kemudian melekat pada ilustrator yang juga dosen di Universitas Kuningan ini.

“Merah menjadi penanda yang mencolok ketika disandingkan dengan warna greyscale,” ujar Ajay.

Warna tersebut berguna sebagai titik utama penyampai pesan di tengah konsep “less is more” yang lekat dalam seni modern. “Karya saya biasanya tidak menyampaikan pesan secara langsung,” sambung Ajay. “Warna merah yang mencolok bisa menjadi pemandu untuk menangkap pesan yang lebih dalam.”

NFTAjay memulai karier ilustrasinya sejak kuliah di Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2013. Jejak sukses ilustrator dan seniman seperti Iannocent, Riandy Karuniawan, Isna Maulana, hingga Ken Taylor menginspirasi dirinya untuk menekuni bidang ini.

Kehadiran skena NFT di awal dekade ini juga membawa karya Ajay ke sorotan yang lebih luas. Jejak karya Ajay bisa ditemukan di berbagai loka pasar NFT dan jaringan rantai blok.

“Saya pertama kali mengenal NFT dari perbincangan di Clubhouse, sebelum akhirnya mencoba pada bulan Juli 2021,” kata Ajay.

Dari skena NFT, Ajay mengaku bisa memperluas jaringannya ke kreator dan kolektor dari dalam dan luar negeri. Pendapatan dari hasil penjualan karya menjadi benefit tambahan dibandingkan dengan peluang-peluang kolaborasi dan kesempatan baru.

“Salah satunya ketika berkolaborasi dengan Harian Kompas,” tegasnya.

 

Nama:

Azhar Natsir Ahdiyat (Panggilan Ajay)

 

Tempat, Tanggal Lahir:

Kuningan, Jawa Barat, 25 Februari 1995

 

Latar Belakang Pendidikan:

S-1 Pendidikan Seni Rupa UPI

S-2 Magister Desain ITB