Perjalanan untuk menikmati keindahan alam Indonesia selalu menjadi perjalanan yang menakjubkan. Bagaimana tidak, lebih dari 14.000 pulau yang dimiliki negeri ini, banyak di antaranya kini telah menjadi destinasi wisata favorit dunia.

Contohnya, pulau-pulau yang berada di kawasan Taman Nasional (TN) Taka Bonerate, Sulawesi Selatan. Taka Bonerate, dalam bahasa Bugis mempunyai arti “hamparan karang di atas pasir”.

TN Taka Bonerate merupakan taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 kilometer persegi. Selain itu, taman nasional ini terdiri atas lima belas pulau yang memiliki keunikan masing-masing.

Salah satu pulau di taman nasional ini adalah Pulau Tinabo. Tinabo adalah pulau kecil yang panjangnya sekitar 1,5 kilometer dan lebar 500 meter. Pulau ini bertabur pasir putih lembut. Yang memesona dari pulau ini selain dapat menikmati momen matahari terbenam dengan indah, di tepian pantainya wisatawan bisa melihat dengan dekat anak hiu jenis Black Tip. Bahkan, wisatawan bisa juga memberi makan anak hiu. Namun ingat, tetap harus bersama pemandu ketika memberi makan hiu ini dan jangan sembarang melempar makanan.

Bagi mereka yang hobi menyelam, kawasan ini menawarkan banyak model penyelaman. Ada banyak area dengan kontur dinding atau jurang yang cocok untuk wall-dive, tempat yang miring melandai, hingga pulau-pulau bawah air. Selain itu, di sebagian area, Anda dapat merasakan arus yang cocok untuk drift-dive atau area yang sama sekali tidak ada arusnya.

Untuk mereka yang hobi memotret di bawah air, titik-titik penyelaman di sekitar Pulau Tinabo dan kawasan Taka Bonerate memberi kepuasan tersendiri. Tidaklah sulit untuk menemukan hewan laut, seperti nudibranch, frogfish, flatworm, udang, crocodilefish, ataupun yang lebih besar seperti penyu, hiu, dan gurita.

Selain itu, keragaman warna terumbu karang yang luar biasa dapat menjadi obyek foto tersendiri. Keindahan bawah air itu tidak hanya untuk penyelam, banyak juga tempat yang dapat dilihat keindahannya dari permukaan air. Jernihnya air dan banyaknya ikan kecil warna-warni serta terumbu karang yang beragam menjadi surga tersendiri bagi snorkeler.

Terumbu karang yang saat ini sudah teridentifikasi di Taka Bonerate sebanyak 261 jenis dari 17 famili. Di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, dan Fungia concinna. Sebagian besar jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.

 

Akses dan akomodasi

1606-langgam-taka-bonerato_5-min
1606-langgam-taka-bonerato_8-min
1606-langgam-taka-bonerato_7-min
1606-langgam-taka-bonerato_3-min
1606-langgam-taka-bonerato_2-min
1606-langgam-taka-bonerato_1-min
1606-langgam-taka-bonerato_6-min
1606-langgam-taka-bonerato_4-min

Jika ingin berkunjung ke TN Taka Bonerate sebaiknya pada Maret, April, hingga pertengahan Mei. Dilanjutkan dari pertengahan September, Oktober, November, hingga Desember. Di luar bulan itu, ombak besar dan angin yang bertiup kencang membuat perjalanan ke Taka Bonerate lebih terasa menantang. Belum lagi cuaca yang kurang bagus.

Perjalanan menuju taman nasional ini tidak susah, tapi memang memerlukan persiapan fisik dan mental, termasuk dana yang tak sedikit. Perjalanan dari Pulau Selayar menuju Taka Bonerate, tepatnya Pulau Tinabo, harus ditempuh dengan menggunakan kapal kayu selama 6-7 jam. Kapal kayu ini dapat disewa seharga Rp 5 juta pergi-pulang dan sudah termasuk island hopping. Biasanya kapal ini dapat menampung 15 orang sehingga untuk meringankan biaya sewa sebaiknya lakukan sharing travel atau mengajak teman lebih dari dua orang.

Jangan pula membayangkan bentuk kapal yang megah dan dapat melaju kencang. Belum lagi gelombang laut yang begitu kuat di beberapa area membuat wisatawan harus selalu siaga. Namun, semua itu akan terbayar ketika memasuki kawasan taman nasional ini dan menginjakkan kaki di Pulau Tinabo.

Ketika masih di Pulau Selayar, jangan lupa mengisi formulir dan membayar biaya perizinan masuk kawasan di Kantor Balai Taman Nasional Taka Bonerate di Kota Benteng. Karcis masuk pengunjung ke Taman Nasional Taka Bonerate Rp 5.000 per hari. Ditambah karcis untuk kegiatan snorkeling Rp 15.000 per hari, serta kegiatan diving Rp 25.000 per hari. Untuk guide biasanya akan ditemani dari pihak Balai Taman Nasional Taka Bonerate. Untuk satu orang guide yang menemani berkeliling pulau, siapkan dana Rp 250.000.

Di TN Taka Bonerate tidak ada resor atau hotel. Penginapan paling bagus terdapat di Pulau Tinabo yang dikelola Balai Taman Nasional Takabonerate. Per malam dikenakan biaya Rp 200.000. Listrik akan dinyalakan pada pukul 18.00–00.00. Ada juga homestay di pulau-pulau sekitar Tinabo, seperti di Rajuni Besar, Rajuni Kecil, Tarupa Besar, Latondu Besar, Jinato, Pasitallu Tengah, dan Pasitallu Timur.

Mengingat perjalanan ke taman nasional ini tidak mudah, sebaiknya cari informasi selengkapnya agar perjalanan lebih lancar, nyaman, dan aman. Salah satunya di www.tntakabonerate.com. [ACH]

Foto-foto iklan Kompas/Tommy B. Utomo

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 8 Juni 2017